Mohon tunggu...
Adriana Putri
Adriana Putri Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswi

Seorang anak pertama, yang sedang mencari jati dirinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Saja Sih yang Pelru Disiapkan Sebelum Kuliah di German? Apakah Sertifikat Itu Penting? Yuk Simak Ceritanya

5 Juli 2022   15:51 Diperbarui: 5 Juli 2022   16:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam mempelajari Bahasa German, tidak perlu mengikuti les, bisa juga dengan belajar sendiri atau otodidak untuk menguasai tingkatan B1 atau B2 tersebut sebelum mengambil tes sertifikat. Tetapi menjalankan tes sertifikat Bahasa German juga tidak 100% lulus. 1 sertifikat khususnya tingkat B1 yang dijalankan oleh Naufal, memiliki harga hampir 3 juta, kisaran 2.6 juta di zamannya. 

Maka dari itu perlu persiapan khusus sebelum mengambil tesnya, karena biayanya tidak sedikit, dan itu pun belum termasuk transport ke tempat pengujian sertifikat. 

Sebelumnya sempat dibahas mengenai tingkatan Bahasa German, dari tingkat A sampai dengan tingkat C. Jika ingin menjalankan studi di luar negeri, khususnya Negara German, harus memiliki sertifikat Bahasa German di tingkat B1. Tetapi jika hanya mau memiliki pengalaman hidup di German, atau dalam Bahasa German au-pair yang di mana secara umum adalah homestay, dapat mengambil sertifikat dari tingkat A. 

Au-pair atau yang secara umumnya dikenal dengan homestay, merupakan sebuah kegiatan untuk beradaptasi dan merasakan tinggal di German, dengan mengerjakan beberapa kegiatan seperti menjadi saudara angkat atau membantu pekerjaan rumah, yang nantinya akan mendapatkan uang saku atau fasilitas-fasilitas sesuai dengan kontrak yang disetujui di awal.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, memperoleh sertifikat Bahasa German tidaklah mudah, kita perlu mempelajari Bahasa German sampai ke tingkat yang akan diuji untuk memperoleh sertifikatnya, atau pun ke tingkat lebih tinggi. 

Sama seperti mempelajari bahasa asing, mempelajari Bahasa German juga harus menguasai Lessen, Hoeren, Sprechen, dan Schreiben, yang secara berturut-turut jika di translate ke dalam Bahasa Indonesia menjadi membaca, mendengar, berbicara, dan menulis. 

Naufal sendiri mempelajari Bahasa German ini di 2 tempat yang berbeda, yaitu Goethe Institut yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, dan di Virtu Education yang berlokasi di Jakarta Selatan. 

Ia mempelajari Bahasa German di Goethe dari tingkat A1.1 sampai dengan tingkat A1.2, dengan periode kurang lebih 6 bulan. Sebenarnya Goethe Institut, menyediakan program les Bahasa German yang tidak hanya 1 minggu 1 pertemuan saja, melainkan beragam. Hanya saja, saat Naufal memulai les Bahasa German nya, ia juga merupakan siswa SMA yang selama hari kerja masuk sekolah, sehingga program yang dipilih yaitu 1 pertemuan per 1 minggu. 

Setelah itu, ia melanjutkan les Bahasa German nya di Virtu Education dari tingkat A2 sampai dengan tingkat B1. Dalam periode perpindahan dari tingkat A1 ke tingkat A2 itulah, fokus utama Naufal setelah lulus SMA, yaitu melanjutkan studi ke German. 

Maka dari itu, ia mengambil les yang intensif dan yang memiliki pendamping, yaitu di Virtu Education, dalam mendampinginya menyiapkan segala kebutuhan Bahasa German, sertifikat, hingga berangkat ke German.

Menurutnya mempelajari dan menjalankan lesnya di dua tempat yang berbeda tersebut, juga memberikan efek yang berbeda pula. Seperti saat les di Goethe Institut, itu menurutnya ibarat seperti sedang menempuh pendidikan di sekolah negeri, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun