Transformasi Pembangunan Kesehatan Semesta Melalui Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah-'Aisyiyah

Palembang - Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah mengadakan kegiatan Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah ke-48 dengan tema " Transformasi Pembangunan Kesehatan Semesta : Tantangan bagi Muhammadiyah" pada Kamis (24/3). Seminar ini diadakan secara daring dan luring dilaksanakan di Aula Kampus B Universitas Muhammadiyah Palembang dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Tujuan dari acara Muktamar ini adalah untuk mengumpulkan masukkan, mengumpulkan ide-ide yang baik agar nanti bisa dibawa sebagai bagian dari kita bicarakan di Muktamar dan menjadi kontribusi terbaik untuk keputusan Muktamar kedepan.

Acara dibuka oleh Master of Ceremony pada pukul 08:30 WIB dan berakhir pukul 15.30 WIB. Kegiatan seminar Pra-Muktamar ini, dibuka langsung oleh rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E, M.M. Dalam sambutannya beliau menyampaikan langsung bahwa pelayanan kesehatan dimasa mendatang harus mentransformasi pembangunan dibidang kesehatan, sebagai organisasi besar, Muhammadiyah juga harus mampu memberikan pelayanan kemanusiaan khusunya di dunia kesehatan yang banyak mengalami perubahan distrupsi transformasi dibidang pelayanan kesehatan dengan hal-hal yang nyata. Beliaupun memberikan harapan "Menghadapi tantangan ini, Muhammadiyah dapat memerankan diri tidak hanya merespon secara reaktif namun, perlu melakukan upaya-upaya agar menjadi pelaku utama agar dakwah Muhammadiyah menjadi  lebih efektif," ujar beliau.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. "Kita ingin bersama- sama melakukan persyarikatan Muhammadiyah, memajukan Indonesia dan sekaligus mencerahan semesta. salah satu amanah yang menjadi Muktamar adalah  Internasionalisasi gerakan Muhammadiyah, Muhammadiyah telah hadir di berbagai negara dalam bentuk  pimpinan cabang istimewa, bahkan untuk negara tertentu telah memiliki badan hukum sehingga memiliki kegiatan- kegiatan resmi di negara itu," Jelas dr.Agus