Mohon tunggu...
Marsha Rusyida Azizah
Marsha Rusyida Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurikulum Pendidikan Islam

4 Desember 2024   19:30 Diperbarui: 4 Desember 2024   19:35 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

 

Kurikulum adalah salah satu elemen penting dalam sistem pendidikan, karena berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan sekaligus panduan dalam proses pengajaran di setiap jenjang pendidikan. Awalnya, istilah "kurikulum" muncul dalam Kamus Webster pada tahun 1856 dengan konteks olahraga. Namun, pada tahun 1955, istilah ini mulai digunakan dalam dunia pendidikan, merujuk pada kumpulan mata pelajaran di sekolah atau program studi di perguruan tinggi yang harus diselesaikan untuk mencapai tingkat tertentu, atau daftar mata kuliah yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan.

Dalam bahasa Latin, kurikulum bermakna "kursus lari" atau "perlombaan," sementara dalam bahasa Prancis, kata courir memiliki arti "berlari." Dari sudut pandang bahasa Latin, istilah ini merujuk pada rangkaian atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar tertentu.

Dalam bahasa Arab, istilah kurikulum sering diungkapkan dengan kata manhaj, yang berarti "jalan terang" yang dilalui manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Adapun dalam konteks pendidikan, manhaj al-rasah menurut kamus tarbiyah merujuk pada rencana dan pedoman yang disusun oleh lembaga pendidikan sebagai acuan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kurikulum dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dengan mempertimbangkan tahap perkembangan peserta didik, kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu, kurikulum disesuaikan dengan jenis dan tingkat masing-masing satuan pendidikan.

Kurikulum bertujuan untuk mengarahkan seluruh kegiatan pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Selain itu, kurikulum juga berfungsi sebagai rencana pendidikan yang memberikan arahan dan pedoman mengenai jenis, cakupan, urutan materi, serta proses pembelajaran.

Berikut adalah pemahaman tentang kurikulum menurut beberapa ahli:

  1. Para ahli menyebutkan bahwa kurikulum merupakan desain pengajaran atau serangkaian mata pelajaran yang diatur secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program dan memperoleh sertifikat.
  2. Menurut Arifin, kurikulum mencakup semua materi pembelajaran yang harus disajikan dalam proses pendidikan di suatu sistem kelembagaan pendidikan.
  3. Ramayulis, mengutip dari Zakiah Daradjat, melihat kurikulum sebagai sebuah program yang direncanakan dalam pendidikan dan implementasinya untuk mencapai target pendidikan yang jelas.
  4. Ramayulis juga mengutip pendapat dr. Addamardasi Sarhan dan dr. Munir Kamil, yang menyatakan bahwa kurikulum adalah serangkaian pengalaman pendidikan, budaya, sosial, olahraga, dan seni yang berada di bawah tanggung jawab sekolah, baik di dalam maupun di luar sekolah, dengan tujuan membantu perkembangan peserta didik secara menyeluruh dan mengubah perilaku mereka sesuai dengan tujuan pendidikan.
  5. S. Nasution, J. Galen Shalor, dan William M. Alexander (1956) menjelaskan bahwa kurikulum mencakup semua upaya untuk mempengaruhi apa yang dipelajari anak di dalam kelas, halaman sekolah, atau di luar sekolah, termasuk kegiatan ekstrakurikuler.
  6. B. Otanel Smith, WO Stanley, dan J. Pantai Harlan memandang kurikulum sebagai sekumpulan pengalaman yang diberikan kepada anak-anak dan remaja agar mereka dapat berpikir dan bertindak sesuai dengan harapan masyarakat.

William B. Ragan (1966) mengartikan kurikulum dalam pengertian yang lebih luas sebagai keseluruhan program dan kehidupan di sekolah. Kurikulum tidak hanya mencakup bahan pelajaran, tetapi juga pengalaman hidup. Oleh karena itu, hubungan sosial antara guru dan murid, metode pengajaran, serta metode evaluasi juga merupakan bagian dari kurikulum.

Hilda Taba (1962) dalam bukunya Kurikulum Pengembangan, Teori, dan Praktik mendefinisikan kurikulum sebagai suatu rencana untuk belajar. Kurikulum adalah perencanaan untuk proses pembelajaran atau sesuatu yang dirancang untuk pelajaran bagi anak. Isi kurikulum mencakup pengetahuan ilmiah, serta aktivitas dan pengalaman belajar yang disusun sesuai dengan tingkat perkembangan murid. Kurikulum akan menjadi bermakna ketika guru mengubahnya menjadi aktivitas yang diterapkan dalam proses belajar peserta didik.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pada Bab 1, Pasal 19, menjelaskan bahwa kurikulum mengatur rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang harus disampaikan. Metode yang digunakan berfungsi sebagai pedoman untuk menjaga kegiatan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun