2. Self (diri) Menurut Mead merupakan ciri khas dari manusia. Yang tidak dimiliki oleh binatang. Diri adalah kemampuan untuk menerima diri sendiri sebagai sebuah objek dari perspektif yang berasal dari orang lain, atau masyarakat. The self berkait dengan proses refleksi diri, yang secara umum sering disebut sebagai self control atau self monitoring. Melalui refleksi diri itulah menurut Mead individu mampu menyesuaikan dengan keadaan di mana mereka berada, sekaligus menyesuaikan dari makna, dan efek tindakan yang mereka lakukan.
Mead menyadari bahwa manusia sering terlibat dalam suatu aktivitas yang didalamnya terkandung konflik dan kontradiksi internal yang mempengaruhi perilaku yang diharapkan. Mereka menyebut "konflik intrapersonal", yang menggambarkan konflik antara nafsu, dorongan, dan lain sebagainya dengan keinginan yang terinternalisasi.
3. Society (Masyarakat) Menurut Mead, menggunakan istilah masyarakat yang berarti proses sosial tanpa henti yang mendahului pikiran dan diri. Masyarakat penting perannya dalam membentuk pikiran dan diri. Menurut pengertian individual ini masyarakat mempengaruhi mereka, memberi mereka kemampuan melalui kritik diri, untuk mengendalikan diri mereka sendiri.
Kesimpulan
Teori Interaksionisme Simbolik yang diperkenalkan oleh George Herbert Mead memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka melalui penggunaan simbol-simbol. Melalui teori ini, kita dapat memahami bahwa simbol-simbol memiliki makna yang dikonstruksi oleh individu dan digunakan dalam proses komunikasi sosial. Selain itu, konsep mind, self, dan society juga menjadi penting dalam pemahaman interaksi sosial. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih memahami bagaimana individu membentuk identitas mereka dan berinteraksi dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H