Mohon tunggu...
Marsella Yulistiani
Marsella Yulistiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Islam di Ujung Berung: Peran Arsitektur dan Ulama dalam Proses Islamisasi Masyarakat

23 September 2024   15:19 Diperbarui: 25 September 2024   22:33 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Besar Ujungberung republika.co.id

Menurut beberapa sejarawan, proses islamisasi atau proses masuknya Islam di Indonesia terjadi sekitar abad ke-7 Masehi, dan sebagian sejarawan lainnya menyebutkan kalau Islam masuk di Indonesia pada abad ke-13 Masehi. Proses Islamisasi terkait kedatangan dan perkembangan Islam di Indonesia berjalan dengan damai, meskipun terdapat penggunaan kekuatan yang dilakukan oleh para penguasa muslim di Indonesia. Mereka bisa menerima Islam tanpa harus meninggalkan kepercayaan atau praktek agama mereka sebelumnya. Dalam beberapa literatur sejarah, tercatat ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke Indonesia, yaitu Teori Gujarat, Teori Makkah, Teori Persia, dan Teori Cina. 

Teori Gujarat 

Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronje yang menyebutkan bahwa kedatangan Islam berasal dari Gujarat, India. Menurut Teori ini Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 yang dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat, India. Teori ini dibuktikan dengan terdapatnya sebuah batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang bercorak Gujarat, India. 

Teori Makkah/ Teori Arab 

Teori ini didukung oleh J.C. van Leur dan Buya Hamka, dalam teori ini mengatakan pengaruh Islam telah masuk di Indonesia sekitar abad-7 Masehi yang dibawa langsung oleh para pedagang dari Arab. Teori ini dibuktikan dengan ditemukannya makam yang bertuliskan huruf ha' dan mim' dengan angka Arab 670 M (Mursan, 2018).  

Teori Persia 

Teori ini digagas oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat yang menyatakan bahwa terdapat kebudayaan yang sama antara kelompok Muslim Indonesia dengan Persia. Persamaannya seperti amalan memuji 10 Muharram atau Asyuro, pemanfaatan bahasa Persia dalam ejaan huruf Arab. 

Teori Cina 

Teori ini mengatakan orang Tionghoa memiliki peran dalam Islamisasi di Indonesia. Terdapat komponen budaya Tionghoa dalam komponen budaya Islam di Indonesia yang penting untuk dipertimbangkan. Terdapat banyak bentuk yang menyebutkan kemunculan Islam di Indonesia yang menjadi tanda bahwa jalan masuknya Islam di Indonesia tidaklah terjadi dalam satu waktu, bentuk dan satu sebab (Solihin, 2017). 

Islam adalah agama mayoritas yang memiliki banyak pengikutnya di Indonesia. Di Jawa Barat Islam mulai masuk pada abad ke-15 M melalui jalur perdagangan dan periode awal penyebaran Islam di Jawa Barat juga tidak dapat dilepaskan dari tiga wilayah yaitu Banten, Cirebon dan Sunda Kelapa. Wilayah Cirebon merupakan wilayah pertama yang mendapat risalah Islam karena jika dilihat secara Geografis Cirebon terletak di Pesisir Utara Jawa atau di tepi pantai sebelah Timur ibukota Pakuan Padjadjaran. Berdagang merupakan jalur yang banyak sekali digunakan oleh para pedagang atau juga oleh para Ulama untuk bisa menyebarkan agama Islam di Indonesia, melalui proses ini yang kemudian membuat Islam diterima oleh masyarakat setempat. Proses Islamisasi ini menjadi titik awal penyebaran dan perkembangan Islam di daerah Jawa Barat. 

Sejarah Munculnya Islam di Wilayah Bandung Timur 

Pendidikan merupakan jalur islamisasi yang digunakan oleh para ulama untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Bandung Timur. Pada wilayah Bandung Timur ini dalam menjalankan proses islamisasi diwakilkan oleh salah satu pondok pesantren tertua di kota Bandung yaitu Pondok Pesantren Sukamiskin yang dibangun oleh KH. Raden Muhammad bin Alqo pada tahun 1881. Dalam masa mempelajari agama Islam KH. Raden telah menerima banyak ilmu dari berbagai daerah mulai dari Garut, Madura, Surabaya hingga sampai ke Mekkah, yang menjadi masa-masa awal KH. Raden belajar menjadi dasar masuknya Islam ke Wilayah Bandung Timur melalui Garut sehingga rute penyebaran agama Islam ke wilayah ini yaitu rute Islamisasi dari Cirebon->Kadipaten->Majalengka->Darmaraja->Garut->Bandung Timur. Hingga saat ini Pesantren Sukamiskin masih menjadi arus perputaran roda zaman dalam proses islamisasi di wilayah Bandung Timur.   

Peradaban Islam di wilayah kota Bandung juga tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Masjid Besar Ujungberung. Masjid besar yang berada di daerah Bandung Timur ini yaitu, Masjid Besar Ujungberung. Masjid ini memiliki peranan yang cukup penting dalam perkembangan ajaran agama Islam di Jawa Barat yang terbagi dalam tiga periode, yaitu periode kesultanan, periode penjajahan dan periode kemerdekaan. Pada periode kesultanan, wilayah Bandung Timur Ujung Berung pernah menjadi tempat dakwah Syekh Sunan Gunung Djati dari Cirebon.  

Referensi 

Supendi.S. dkk (2023). Sejarah Muncul dan Berkembangnya Islam di Bandung. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. 

Intan.P & Hudaidah (2021). Proses Islamisasi Islam di Nusantara. Universitas Sriwijaya. Jurnal Humanitas. Vol. 8 No.1 hal 1-9. 

Maksum.M. (1999). Pesantren Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Fira. N. (2021). Masjid Besar Kaum Ujung Berung, Saksi Sejarah Perkembangan Islam Jawa Barat   

https://www.ayobandung.com/ramadhan/pr-79720106/masjid-besar-kaum-ujungberung-saksi-sejarah-perkembangan-islam-jawa-barat?page=2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun