Mohon tunggu...
Marselinus Lilo
Marselinus Lilo Mohon Tunggu... Jurnalis - Misionaris

MSC

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meneropong Kebijakan Pencapaian Mutu Pendidikan Dasar, Menengah, serta Perguruan Tinggi Negara Kuba

12 Desember 2019   07:27 Diperbarui: 12 Desember 2019   12:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data Unicef terbaru dilansir bahwa mutu pendidikan negara Kuba adalah terbaik di dunia saat ini. 

Kenyataan ini membuat kita bertanya serta mencari tahu apa yang telah dilakukan oleh otoritas negara tersebut?. Melalui media sosial ini perkenankan saya mensharingkan pengalaman pribadiku ketika berkarya atau bermisi di negara Kuba terhitung mulai 2014 hingga 2019. Saya sempat berkunjung ke sekolah-sekolah yang berada di beberapa kabupaten, kota yang terletak di wilayah kerjaku yakni Provinsi Guantanamo de Cuba.

Saya mengamati secara cermat proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa/i dan guru-guru di sekolah. Saya kagum dengan kedisiplinan yang tinggi dihidupi oleh seluruh komponen sekolah. Semua siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan idenya terkait pelajaran sebelumnya. Guru merespons dengan penuh simpatik terhadap apa yang disampaikan oleh siswa dan siswinya. Suasana kelas menjadi hidup dan anak aktif dalam mengikuti pelajaran tersebut.

Anak-anak diminta oleh gurunya untuk bersharing di depan kelas terkait dengan cara belajar di rumah dan bagaimana peran orang tuanya dalam membimbingnya di saat belajar. Proses pendampingan yang sistematis dan integral antara sekolah dan rumah menjadi kunci keberhasilannya. Saya juga menyempatkan diri untuk bertanya kepada pimpinan sekolah yang saya kunjungi. Direktur sekolahnya memaparkan sistem edukasi yang digunakan Kuba sejak 1959 hingga kini.

Orientasi pendidikan adalah mendidik manusia Kuba menjadi manusia yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Ia menekankan  kata "orang lain"  mengandung konotasi positif yakni manusia yang terlahir di Kuba akan menjadi bagian dunia ini untuk membantu dan menghidupkan bangsa-bangsa lain yang mengalami sakit oleh sebab apa pun. Tidak mengherankan jika Kuba menghasilkan tenaga-tenaga profesional dari berbagai bidang keilmuan: kedokteran,  teknologi, hukum dan lain sebagianya. 

Melalui tulisan sederhana ini hendak dikatakan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya lebih baik dari bangsa-bangsa lain dalam mengelola pendidikan karena kita memiliki daya dukung yang sangat komprehensif dibandingkan dengan negara mana pun di dunia ini. Marilah kita kawal proses pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan visi dan tujuan pendidikan kita yakni memanusiakan manusia serta memajukan peradaban dunia yang sedang sakit digerogoti oleh kemalasan, indispliner, kurang menghargai waktu, penginderaan negatif terhadap manusia.

Era ini hendaknya kita bahu membahu menghasilkan nara didik kita yang memiliki kualitas kepribadian yang handal dan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Dapatkah pada tahun 2045 kita bangsa Indonesia menjadi salah satu bangsa yang menjadi motivator dan inovator dalam berbagai bidang kehidupan demi kesejahteraan dan kedamaian dunia.

Di tahun 2045 itu kita akan mengutus tenaga-tenaga profesional ke seluruh belahan dunia ini demi membangun keagungan dan kemulian Tuhan di jagad ini. Oh betapa indahnya bila anak cucu kita berkiprah di dunia internasional dan membawa bendera Merah Putih di setiap sudut dunia ini. Semuanya ini bisa terjadi bila kita selalu dan senantiasa berusaha dan berkomitmen terhadap apa yang telah kita refleksikan itu. Semoga Tuhan memberkati dan menghantar kita pada kehendakNya yang mulia itu. Kamis, 12 Desember 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun