Mohon tunggu...
Marselino krey
Marselino krey Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hay saya senang membuat instrumental

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

STKIP Muhammadiyah Manokwari Mengirimkan satu mahasiswanya Sebagai Delegasi (MY-ILP)Muhammadiyah Youth Interfaith Leadership Program di Denpasar,Bali

31 Januari 2025   22:04 Diperbarui: 31 Januari 2025   22:06 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marselino krey saat sendang mengikuti Muhammadiyah Youth Interfaith Leadership Program (MY-ILP) Foto:Marselino Krey/kompasiana.com  

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari mengirimkan satu mahasiswa untuk mengikuti Muhammadiyah Youth Interfaith Leadership Program (MY-ILP) yang digagas Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammadiyah. Mahasiswa atas nama Marselino Krey,Mraselino juga menyampaikan bahwa Moto dari MY-ILP adalah "BERSATU DALAM KEBERAGAMAN MENUJU KESUKSESAN".

Marselino Krey, menyampaikan, kegiatan ini diikuti mahasiswa lintas iman dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah (PTMA) yang terpilih melalui seleksi, Dari ratusan peserta yang mendaftar terpilih 40 mahasiswa melalui seleksi tahap berkas dan wawancara. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai mahasiswa dari latar belakang agama, seperti Hindu, Buddha, Kristen, dan Katholik dari 18 PTMA di Indonesia.

"Kegiatan yang dilaksanakan di Bali mulai dari tanggal 13-15 Januari 2025 berlangsung di (BPMP) Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bali, ini diperuntukkan bagi mahasiswa non muslim yang berkuliah di Perguruan Tinggi Muhammadiyah,"Ujar Marselino Krey, Jumat (31/1/2025).

Menurut Mahasiswa Jurusan/Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), kegiatan ini sebagai bukti keseriusan Muhammadiyah, membangun bangsa ditengah keberagaman.

Eksistensi non muslim di dalam Muhammadiyah sudah diakui sejak lama, sehingga kegiatan ini dilaksanakan untuk mewadahi mahasiswa non muslim dalam menyalurkan setiap potensi yang dimiliki untuk terus berkontribusi membangun Muhammadiyah dan bangsa.

Marselino  menambahkan, komitmen keberagaman sepatutnya tidak hanya sebatas wacana saja melainkan diaplikasikan dalam bentuk tindakan dalam kehidupan sehari-hari.

"Sepanjang kami mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Muhamadiyah, banyak hal dan pengalaman baru yang kami rasakan. Inklusifitas begitu terasa di luar maupun di dalam kampus Muhammadiyah," Ujar Marselino.

 Sementara itu, sebelum mengikuti kegiatan tersebut, kata Marselino, ia sendiri yang lulus dalam seleksi ketat yang dilakukan oleh penyelenggaraan kegiatan Lembaga Kemitraan Kajian Strategis Pengurus Pusat Muhammadiyah dan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

"Tentunya adalah sebuah kebahagiaan dan kehormatan tersendiri bagi saya, kesempatan dapat berkumpul dengan mahasiswa non-muslim dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dan dapat berbagi pengalaman saat berkuliah di perguruan tinggi Muhammadiyah," pungkas Marselino.

Kegiatan MYILP di buka oleh Wakil Mentri Pendidikan Dasar Menengah Republik Indonesia Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A. Narasumber di isi oleh tokoh agama non muslim seperti tokoh agama Kristen, Katolik, Buddha dan Hindu.

Program ini berfokus pada penguatan kepemimpinan melalui pelatihan leadership dan penanaman spirit spirit kemuhammadiyahan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Dalam kegiatan ini terdapat sambutan langsung oleh Ketua LKKS PP Muhammadiyah (Wamendikdasmen) Bapak Fazar Riza Ul Haq, narasumber yang hebat dari alumni Muhammadiyah sebagai Komunikator No. 1 Asia, Dr (H.C) Ponijan Liaw, M. Pd., CSM Bersama Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia yaitu Candra Aditya Nugraha, para tokoh agama, serta komika dan influencer oleh Dzawin Nur Ikram dan Esther Lubis.

Kemudian para Alumni Muhammadiyah yang non-muslim dihadirkan untuk Sharing pengalaman, semasa bersekolah atau berkuliah di instansi Muhammadiyah.

"Tak ada satupun dari mereka yang mengalami diskriminasi atau hal-hal negatif lainnya, bahkan mereka mengaku memiliki nilai lebih dan selalu di istimewakan. Sayajuga merasakan hal yang sama selama berkuliah di STKIP Muhammadiyah Manokwari," Ujar Marselino.

Hari terakhir kegiatan MYILP 2025 peserta diajak berkunjung ke tempat ibadah dari berbagai agama yang ada di Indonesia, Provinsi Bali sendiri memiliki satu lokasi besar yang di dalamnya dibangun 5 tempat ibadah,mulai dari agama  Hindu, Buddha, Katolik, Kristen dan IsIam yang disebut ''Puja Mandala".

Alumni kegiatan Muhamadiyah Yourth Interfaith Leadership program (MYILP) diharapkan melaksanakan Rencana Tidak Lanjut dari kegiatan ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk terus menyuarakan nilai-nilai keberagaman, ke Muhammadiyaan dan ke-Indonesiaan.

Selama kegiatan berlangsung kami merasakan pengalaman yang berkesan dan termotivasi untuk terus menanamkan jiwa toleransi dan menghormati keberagaman agama yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu saja, kami juga berdialog tentang perspektif nilai nilai agama dan kemanusiaan yang universal khususnya di lingkungan Muhammadiyah. "Sangat bangga dan tentunya terharu bisa ikut, kenal, dan bertemu dengan orang orang hebat di MY ILP ini," ujar Marselino.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun