Takdir adalah ketetapan Allah yang mencakup segala sesuatu, baik itu yang menggembirakan maupun yang menyedihkan. Dalam hidup, seringkali kita menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Ada yang kehilangan pekerjaan, ditimpa musibah, atau diuji dengan penyakit. Namun, sebagai seorang mukmin, kita diajarkan untuk berdamai dengan takdir.
Apa itu berdamai dengan takdir?
Berdamai dengan takdir berarti menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada, sabar, dan penuh keimanan bahwa apa pun yang Allah tetapkan adalah yang terbaik bagi kita. Allah berfirman:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."(QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa pandangan kita terbatas, sedangkan Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Bagaimana cara berdamai dengan takdir?
1. Yakin bahwa Allah Maha Adil dan Bijaksana
Segala yang Allah tetapkan selalu mengandung hikmah, meskipun terkadang kita belum memahaminya. Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya.
2. Sabar dalam menghadapi ujian
Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang sabar. Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua urusannya adalah baik baginya. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, maka itu pun baik baginya." (HR. Muslim)
3. Bertawakal kepada Allah
Setelah berusaha sekuat tenaga, serahkan hasilnya kepada Allah. Tawakal adalah bentuk keyakinan bahwa apa pun hasilnya, itu adalah ketentuan terbaik dari Allah.
4. Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah
Dalam setiap kesulitan, jangan lupa untuk berdoa dan memohon kekuatan kepada Allah. Nabi Yunus AS, saat berada dalam perut ikan paus, berdoa:
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."(QS. Al-Anbiya: 87)
Doa ini menjadi bukti bahwa mendekat kepada Allah adalah jalan untuk berdamai dengan keadaan.
Berdamai dengan takdir bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi memahami bahwa setelah usaha maksimal, kita serahkan segalanya kepada Allah. Dengan cara ini, hati kita akan tenang, hidup kita akan lebih bermakna, dan kita akan menjadi hamba yang lebih dekat dengan Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI