Mohon tunggu...
Marselina Marsan
Marselina Marsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi KPI UMJ Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Mahasiswi aktif Komunikasi dan penyiaran islam - Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tetap Rendah Hati

3 Juni 2024   09:51 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:15 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

rendah hati atau tawadhu'. Salah satu bentuk rendah hati yang sering kita lupakan adalah ketika kita menghadapi masalah atau ujian hidup.

Setiap manusia pasti tidak terlepas dari masalah. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 286, yang artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap masalah yang kita hadapi, sejatinya sudah diukur oleh Allah sesuai dengan kemampuan kita.

Namun, bagaimana sikap kita saat menghadapi masalah ini? Adakalanya kita merasa sombong dan berpikir bahwa kita bisa menyelesaikan semuanya sendiri tanpa bantuan Allah. Sebaliknya, ada juga yang merasa putus asa dan merasa bahwa masalah yang dihadapi terlalu besar. Kedua sikap ini bukanlah cerminan dari seorang mukmin yang sejati.

Rendah hati dalam menghadapi masalah berarti kita menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah dan kita memerlukan pertolongan-Nya. Kita harus berserah diri kepada-Nya dan tetap berusaha sebaik mungkin, sebagaimana yang diajarkan dalam surat Al-Ankabut ayat 69, yang artinya: "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami."

Rendah hati juga berarti kita mau menerima nasihat dan bantuan dari orang lain. Terkadang, Allah mengirimkan pertolongan-Nya melalui perantara orang-orang di sekitar kita. Janganlah kita merasa gengsi atau malu untuk menerima bantuan, karena hal ini juga bagian dari ketawadhuan kita.

Nabi Muhammad SAW sendiri adalah teladan dalam hal ini. Beliau selalu rendah hati dalam menghadapi segala bentuk ujian dan masalah. Dalam setiap kesulitan, beliau senantiasa berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah. 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar biji zarrah."Jadikanlah rendah hati sebagai perisai kita dalam menghadapi segala ujian hidup. Dengan rendah hati, kita akan lebih mudah menerima hikmah di balik setiap masalah dan lebih kuat dalam menjalani kehidupan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun