" Kapan kita belajar dari pengalaman?
Banjir dan pohon tumbang di Kota Cilegon, sebuah peringatan."
Banjir dan pohon tumbang telah menjadi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Cilegon. Musim penghujan yang tidak menentu menyebabkan kerugian materi dan nyawa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya mitigasi untuk mengurangi dampaknya.
Kota Cilegon merupakan salah satu wilayah yang rawan banjir dan pohon tumbang. Curah hujan tinggi dalam waktu panjang menjadi penyebab utama banjir di wilayah ini. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kota Cilegon telah menyebabkan kerugian sebesar Rp 10 miliar pada tahun 2022.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya menghadapi musim penghujan. Cuaca ekstrem ini menyebabkan pohon tumbang yang mengganggu aktivitas dan berbahaya bagi masyarakat sekitar. BPBD berperan penting dalam mengkoordinasikan upaya penanggulangan bencana dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Pada tahun 2024, Kota Cilegon mengalami banjir di dua lokasi:
1. 3-4 Desember 2024; Banjir menyebabkan 12 pohon tumbang, 2 rumah rusak, dan mengganggu aktivitas warga (Sumber: BPBD Kota Cilegon).
2. 9 Desember 2024; Hujan deras menyebabkan banjir di Lingkungan Kadipaten, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, dengan ketinggian air 1 meter (Sumber: Berita Cilegon).
Untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem, pemerintah dan masyarakat Kota Cilegon perlu bekerja sama dalam upaya mitigasi berikut :
1. Perbaikan sistem drainase ; Meningkatkan kapasitas saluran udara dan menghilangkan penyumbatan.
2. Penanaman kembali pohon ; Menanam pohon yang tahan angin kencang dan pemeliharaan rutin.