Girls, di era yang semakin berkembang saat ini perempuan dituntut untuk serba bisa disemua bidang pekerjaan, tentunya hal ini membuat tekad membara para perempuan didunia ini untuk memiliki keterampilan yang mengikuti teknologi yang semakin berkembang seperti di dunia jurnalistik, perempuan punya banyak peran penting baik sebagai jurnalis, editor, maupun pengelola media. Di banyak negara maju, tingkat kepemimpinan perempuan didalam media massa yang mampu mengubah cara pandang dan pelaporan berita. Jurnalis perempuan tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga sering kali menjadi suara yang mewakili kepentingan perempuan dan isu-isu gender.Â
Meskipun sudah banyak kemajuan, perempuan masih harus menghadapi banyak tantangan besar bila bekerja di dunia jurnalistik:
- Diskriminasi Gender
: Sebagai perempuan kita pasti sering sekali mendapatkan perlakuan seperti ini kan girls? Perempuan harus bekerja dua kali lebih keras *hanya* untuk mendapatkan pengakuan dan posisi setara dengan pria. Kita sering sekali tidak diberikan peluang yang sama dalam hal penugasan liputan, terutama yang dianggap lebih "berisiko", "berbahaya" atau "tegas" seperti liputan politik, kekerasan, dan perang antara negara.
- Ketidaksetaraan Gaji
: Permasalahan kesenjangan gaji masih terasa sangat jelas dibeberapa tempat didunia.
- Kekerasan dan PelecehanÂ
: Banyak sekali kasus jurnalis perempuan yang menjadi korban kekerasan atau pelecehan secara langsung saat sedang meliput.
Dibalik semua tantangan tersebut, ada banyak juga Pencapaian Perempuan dalam dunia Jurnalistik baik sebagai jurnalis investigatif, editor, ataupun pemimpin media.Â
Contoh beberapa perempuan yang berjasa dalam jurnalisme global seperti:
- *Christian Amanpour* (CNN)Â
: Seorang jurnalis juga penyiar terkenal dengan liputannya di area konflik dan perang.
- *Gwen Ilfill* (PBS NewsHour)
: Seorang perempuan pembawa acara dan jurnalis senior di media Amerika Serikat yang sangat terkenal dengan kredibilitas dan komitmennya terhadap liputan politik yang berimbang.
- *Maria Ressa* (Rappler, Filipina)
: Jurnalis perempuan yang mendapat penghargaan Nobel Perdamaian pada 2021 atas perjuangannya mempertahankan kebebasan pers dan melawan kekuatan otoriter di Filipina.
- *Najwa Shihab* ( Narasi TV)
: Salah satu tokoh jurnalis senior perempuan berpengaruh di Indonesia. Ketajamannya dalam berpikir dan keberaniannya dalam menyuarakan isu-isu berat menjadi point plus yang dimiliki oleh perempuan hebat ini.
Dalam jurnalistik, ada organisasi yang mendukung perempuan yang tersebar dibeberapa negara:
- *International Women's Media Foundation (IWMF)*
: Sebuah organisasi yang secara jelas mendukung jurnalis perempuan di seluruh dunia dengan memberikan pelatihan, peluang, dan kesempatan jaringan untuk menjadi pemimpin di industri berita.
- *Women's Media Center (WMC)*
: Sebuah organisasi yang berupaya memastikan perempuan terwakili di media dan suara mereka didengar. Organisasi ini menyediakan platform untuk perempuan di media, meningkatkan representasi perempuan dalam liputan berita, promosi pakar perempuan, dan memberikan pelatihan untuk perempuan muda yang tertarik dengan jurnalisme.Â
- *Global Media Monitoring Project (GMMP)*
: Organisasi besar ini menangani tentang gender di media berita dan berada di bawah Asosiasi Komunikasi Kristen Dunia. Memonitor representasi perempuan dalam media dan mengidentifikasi kesenjangan gender dalam pelaporan berita.
Nah girls, kehadiran perempuan dalam dunia jurnalistik memiliki dampak yang sangat signifikan loh, antara lain:
- *Peningkatan Representasi Perempuan dalam Berita*
: Media yang dipimpin atau dikelola oleh perempuan cenderung lebih responsif dalam menyoroti isu-isu yang lebih relevan dengan pengalaman hidup perempuan, seperti yang kita tahu ya girls kita sering terabaikan dalam jurnalisme mainstream.
- *Munculnya Banyak Perspektif Berita*
: Perempuan membawa perspektif yang lebih beragam dalam pelaporan berita, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan hak-hak perempuan, kekerasan berbasis gender, dan masalah sosial lainnya. Hal ini menjadi semakin menarik di mata dunia karena perempuan lebih lugas dan berwibawa dalam membawakan berita tersebut.
- *Pemecahan Stereotip Gender*Â
: Nah girls sama-sama kita harus tau kalo kehadiran perempuan di dunia jurnalistik mampu memecahkan stereotip dan norma gender yang sering mendominasi media, serta memperjuangkan representasi yang lebih adil.
Jadi gitu girls, gimana? banyak banget kan pengetahuan hingga fakta-fakta unik dan menarik yang harus kita tahu sebagai sesama perempuan yang bekerja dibidang jurnalis. Menjadi seorang jurnalis itu tidak mudah, kita harus memiliki ketahanan diri serta dedikasi yang tinggi untuk bisa tetap berdiri dan menyuarakan hak kita sebagai perempuan. Perempuan di dunia jurnalistik tidak hanya memainkan peran sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pendobrak perubahan yang mampu menentang batasan-batasan tradisional dan ketidaksetaraan dalam industri media. Meski begitu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan setara bagi perempuan di bidang ini. Melalui kesadaran, pendidikan, dan dukungan yang lebih besar, jurnalis perempuan akan terus memberikan kontribusi yang penting bagi media dan masyarakat untuk setiap perubahan dunia jurnalistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H