Mohon tunggu...
Marsanda Eka Nurjayanti
Marsanda Eka Nurjayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 2

My hobby is writing but not only that, like playing and hanging out with friends

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kenakalan Remaja terhadap Perkembangan Sosial

2 Juni 2024   21:50 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, yang merupakan masa yang paling rentan bagi kehidupan seseorang. Pada masa remaja, terjadi perubahan fisik, psikis, dan sosial yang sangat cepat dan berbeda dari masa-masa sebelumnya. Karena itu, remaja mungkin mengalami masa krisis yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengambil perilaku menyimpang. Pada fase ini, individu memiliki energi yang berlebihan, yang didukung oleh rasa ingin tahu yang sangat besar, yang mendorong mereka untuk bertindak dengan cara yang tidak dapat mereka kontrol. Remaja akan kehilangan identitas masa kanak-kanaknya, yang merupakan satu-satunya identitas yang mereka miliki sejak lahir.

Kenakalan remaja adalah bentuk perilaku menyimpang yang dapat melanggar norma sosial atau hukum yang dilakukan oleh remaja. Seperti, perkelahian, pencurian, vandalisme, hingga tindakan kriminal lainya. Karakterisitik anak yang suka berperilaku nakal yaitu, anak yang suka berbohong, anak yang menghindarkan diri dari tanggung jawab, anak yang sering menyakiti dan menganggu temanya serta masih banyak lagi. Kenakalan remaja ini dapat memiliki dampak signifikan pada perkembangan emosi mereka.

Remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja sering menghadapi tekanan dan konsekuensi dari berbagai sumber, termasuk sekolah, keluarga dan masyarakat, yang dapat menyebabkan tingkat kesetresan yang tinggi. Perilaku menyimpang ini sering kali berkaitan dengan rendahnya harga diri, karena remaja mungkin biasanya memikirkan tetapi kenyataanya tidak sesuai ekspetasi mereka. Selain itu kenakalan remaja juga dapat merusak hubungan dengan keluarga, teman, dan otoritas menyebabkan perasaan kesepian, marah, atau frustasi. Remaja yang terus terlibat dalam kenakalan remaja mungkin mengembangakn mekanisme koping yang tidak sehat, seperti agresi atau penggunaan zat yang terlarang. Penggunaan tersebut dapat menganggu kemampuan mereka untuk mengelola emosi secara konstruktif.

Pengalaman negatif ini tidak hanya berdampak pada masa muda mereka tetapi juga dapat menyebabkan masalah emosional dan mental jangka panjang seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stress pasca trauma (PTSD), yang berlanjut hingga dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat kepada remaja untuk membantu mereka menguasai keterampilan emosional yang sehat dan menghindari perilaku nakal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun