Mohon tunggu...
Marsaid
Marsaid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Poltekkes Kemenkes Malang

Peneliti dan Penulis Bidang Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memperingati Hari Hipertensi Dengan Mewaspadai Hipertensi Sebagai "Silent Killer"

16 Mei 2023   00:00 Diperbarui: 15 Mei 2023   23:59 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://p2ptm.kemkes.go.id

Setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Hipertensi atau Hypertension Day. Hari Hipertensi Sedunia tahun ini mengusung tema “Ukur Tekanan Darah Anda Secara Akurat, Kendalikan, dan Hidup Lebih Lama!”. Tema Hari Hipertensi Sedunia 2023 tersebut berfokus untuk memerangi tingkat kesadaran rendah mengenai hipertensi di seluruh dunia dengan metode pengukuran tekanan darah yang akurat. Terutama di negara atau daerah yang berpenghasilan rendah hingga menengah.

Mengapa demikian  ya? Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada tahun 2018, menunjukkan bahwa sekitar 26,4 persen dari total populasi di dunia menderita hipertensi. Diperkirakan juga ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi setiap tahunnya. Sebanyak 60 persen penderita hipertensi berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan memahami pentingnya menjaga tekanan darah agar tetap normal. Karena itu, berbagi informasi tentang peringatan Hari Hipertensi Sedunia menjadi sangat penting untuk kita lakukan. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut tentang hipertensi, termasuk penyebab, faktor risiko, gejala, cara mencegah, dan pengobatan.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang terjadi ketika tekanan darah dalam arteri meningkat di atas batas normal. Meskipun hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun, kondisi ini bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan serius. Hipertensi dikenal sebagai "silent killer" karena bisa merusak organ tubuh tanpa disadari.

Penyebab Hipertensi

Tekanan darah dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jantung, pembuluh darah, dan volume darah. Ketika jantung berkontraksi, tekanan darah akan meningkat. Namun, ketika jantung rileks, tekanan darah akan menurun. Pembuluh darah juga memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah. Ketika pembuluh darah menyempit, tekanan darah akan meningkat. Sebaliknya, ketika pembuluh darah melebar, tekanan darah akan menurun.

Ketidakseimbangan antara faktor-faktor tersebut bisa menyebabkan hipertensi. Beberapa penyebab hipertensi antara lain:

  1. Kegemukan atau Obesitas

Kegemukan atau obesitas adalah faktor risiko utama untuk terkena hipertensi. Semakin berat seseorang, semakin besar kemungkinan tekanan darahnya tinggi.

  1. Merokok

Merokok bisa merusak dinding arteri dan membuat mereka lebih kecil. Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu hipertensi.

  1. Stres

Stres dapat membuat jantung bekerja lebih keras dan memicu peningkatan tekanan darah.

  1. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang bisa membantu menurunkan tekanan darah.

  1. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk hipertensi.

  1. Diet Tidak Sehat

Diet tinggi garam, lemak, dan gula dapat meningkatkan risiko hipertensi. Sebaliknya, diet seimbang dan sehat dapat membantu menurunkan risiko hipertensi.

Faktor Risiko Hipertensi

Hipertensi bisa terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena hipertensi. Beberapa faktor risiko hipertensi antara lain:

  1. Usia

Semakin tua usia seseorang, semakin besar kemungkinan untuk terkena hipertensi. Hal ini dikarenakan pembuluh darah menjadi lebih kaku seiring bertambahnya usia.

  1. Riwayat Keluarga

Jika ada riwayat hipertensi dalam keluarga, kemungkinan seseorang untuk terkena hipertensi lebih besar.

  1. Keturunan

Beberapa jenis hipertensi terkait dengan faktor keturunan. Jika seseorang memiliki keluarga yang menderita hipertensi, kemungkinan besar mereka juga akan terkena hipertensi.

  1. Jenis Kelamin

Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan wanita, terutama sebelum wanita memasuki masa menopause.

  1. Etnis

Beberapa etnis memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena hipertensi, seperti orang Afrika, Afro-Caribbean, dan Asia Selatan.

Gejala Hipertensi

Hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun pada tahap awalnya. Namun, ketika tekanan darah sudah sangat tinggi, beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain:

  1. Sakit Kepala

Sakit kepala adalah gejala yang paling umum pada hipertensi. Sakit kepala yang disebabkan oleh hipertensi biasanya terjadi di pagi hari dan dapat disertai dengan mual dan muntah.

  1. Pusing

Pusing atau vertigo juga dapat terjadi pada hipertensi yang sudah parah.

  1. Sesak Nafas

Hipertensi yang tidak diobati dapat merusak pembuluh darah di paru-paru dan menyebabkan sesak nafas.

  1. Nyeri Dada

Hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, yang dapat menimbulkan nyeri dada.

  1. Penglihatan Kabur

Hipertensi yang tidak diobati dapat merusak pembuluh darah di mata dan menyebabkan penglihatan kabur.

Cara Mencegah Hipertensi

Hipertensi bisa dicegah dengan mengadopsi gaya hidup sehat. Beberapa cara mencegah hipertensi antara lain:

  1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Diet yang sehat dan seimbang adalah kunci untuk mencegah hipertensi. Mengonsumsi makanan yang rendah garam, lemak, dan gula bisa membantu menurunkan risiko hipertensi.

  1. Mengurangi Konsumsi Garam

Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi. Sebaiknya batasi konsumsi garam hingga kurang dari 2.300 mg per hari.

  1. Menjaga Berat Badan Ideal

Kegemukan atau obesitas adalah faktor risiko utama untuk terkena hipertensi. Menjaga berat badan ideal dengan mengadopsi pola makan sehat dan berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah hipertensi.

  1. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah. Setidaknya, lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari, setidaknya lima kali seminggu.

  1. Menghindari Konsumsi Alkohol dan Merokok

Konsumsi alkohol dan merokok dapat meningkatkan risiko hipertensi. Sebaiknya hindari atau batasi konsumsi alkohol dan jangan merokok.

  1. Mengelola Stres

Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah. Mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti bermeditasi, berolahraga, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan dapat membantu menurunkan risiko hipertensi.

  1. Rutin Memeriksakan Tekanan Darah

Rutin memeriksakan tekanan darah dapat membantu mendeteksi hipertensi sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Kesimpulan

Hipertensi adalah penyakit yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan baik. Hipertensi seringkali disebut sebagai "silent killer" karena tidak menunjukkan gejala apa pun pada tahap awalnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap hipertensi. Beberapa cara pencegahan hipertensi antara lain dengan mengonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi garam, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, mengelola stres, dan rutin memeriksakan tekanan darah. Semua orang berpotensi terkena hipertensi, namun dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menjaga tekanan darah dalam batas normal, risiko hipertensi bisa diminimalkan. Kesehatan adalah aset yang sangat berharga, maka jangan biarkan hipertensi merusak kesehatan dan kualitas hidup Anda. #HariHipertensi2023 #JagaTekananDarahAnda

Daftar Pustaka

  1. American Heart Association. (2021). Understanding Blood Pressure Readings. https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/understanding-blood-pressure-readings
  2. Centers for Disease Control and Prevention. (2021). High Blood Pressure. https://www.cdc.gov/bloodpressure/index.htm
  3. Healthline. (2021). Hypertension Diet: Foods to Eat and Avoid for Managing High Blood Pressure. https://www.healthline.com/health/hypertension-diet
  4. Mayo Clinic. (2021). High Blood Pressure (Hypertension). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410
  5. National Heart, Lung, and Blood Institute. (2021). DASH Eating Plan. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/dash-eating-plan
  6. National Heart, Lung, and Blood Institute. (2021). Physical Activity and Blood Pressure. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/physical-activity-and-your-heart/physical-activity-and-blood-pressure
  7. National Heart, Lung, and Blood Institute. (2021). What Is High Blood Pressure? https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/high-blood-pressure

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun