Permataku merasa bersyukur masih diberi kesempatan berbenah diri. Masih diberi waktu tuk memperbaiki diri. Dengan sisa umurnya, ia mampu mandiri tuk berusaha mengerjakan tugas-tugas mandiri. Ia berusaha bangkit tuk berusaha tidak merepotkan seluruh anggota keluarga.
Walau tangan dan kaki kirinya terasa berat tuk bergerak. Ia tetap semangat melakukan aktivitas hariannya dengan sabar. Ia masih mampu bersyukur atas nikmat sehatnya padahal  telah berkurang. Namun, rasa syukur dan bahagia itu tetap selalu ada tergambar di raut wajahnya yang selalu ditujukkan dengan senyum manisnya pada semua orang.
Tanda itu tertangkap pada para sahabatnya. Saat permata hatiku, diminta tuk mengisi khotbah jumat tanggal 23 Oktober 2020. Ia menyanggupi dengan senyuman khasnya. Ternyata senyuman itu, merupakan senyuman perpisahan tuk para pecinta masjid di kampus SMK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H