"Kopi tidak pernah dusta akan rasa."
Kopi kenangan sudah mencapai 230 gerai. Omzet kopi ditangan Edward Tirtanata mencapai tiga juta gelas terjual atau lima puluh miliar sebulan (Riau Pos, 3 Febuari 2020). Angka yang sangat fantastik untuk sebuah peluang usaha. Usaha keras tidak akan menyalahi hasil.
Seluruh makhluk diperintahkan oleh Tuhan yang Maha Esa untuk mencari karunia-Nya di muka bumi ini. Namun, diingatkan jangan sampai kesibukannya mencari suatu rezeki sampai melupakan sang kholik. Hal ini, sesuai dengan QS Al Jum'at ayat 9 s.d 10 yang berbunyi, "Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung".
Kita diingatkan dengan perintah Alloh SWT, agar kehidupan beruntung dengan bekerja yang tangguh tanpa melupakan sang kuasa atas segala energi, kekuatan fisik dan pikiran bersumber dari-Nya. Kerja tangguh adalah bentuk lahir dari suatu usaha yang nyata dan kekuatan doa adalah sumber ruh penentram jiwa. Sehingga saatnya nanti menjalani usaha selalu sabar dan syukur. Sabar dan syukur jika mengalami pasang dan surutnya hasil suatu usaha.
Kewajiban seorang mukmin adalah orang yang bekerja secara total karena ia bekerja karena Allah  dan Allah langsung yang mengawasi pekerjaannya. Sehingga, orang mukmin hendaknya bekerja secara profesional dan total karena memang begitulah tuntunan dari imannya. Ketika ia bekerja dengan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat maka pribadi muslim akan bersikap Ihsan dalam bekerja. Sebab mereka bekerja bukan main-main tetapi ia bekerja dalam rangka mengabdi kepada sang Khalik.
Usaha ataupun bisnis agar beruntung konsepnya yaitu segala upaya kehidupan di dunia ini hanya sebagai sanara mengabdi kepada-Nya. Jangan sampai kesenangan dunia yang fana memperdaya kita, sehingga kita terlena dengan kehidupan yang sesaat. Jadikanlah, kehidupan dunia sarana menuju akherat. Jangan sampai kita terpedaya dunia dan melupakan kehidupan akherat yang nyata dan kekal.
Membaca peluang itulah feeling atau belajar dari pengalaman orang lain itulah ilmu dari Tuhan yang Maha Esa. Sadarilah bahwa ilmu Sang Pencipta itu maha luas. Qs Al Kahfi ayat 109, menyadarkan pada kita bahwa ilmu manusia terbatas dan kita tidak akan  mampu menandingi ilmu Sang Khalik. Sehingga sadarlah bahwa hasil usaha yang optimal jangan sampai membuat hati kita sombong. Hasil usaha kita ada campur tangan Sang Illahirobi.Â
Hal ini sesuai dengan firman Alloh, "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku; meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". Mari kita cari ilmu dari pengalaman Edward membangun bisnis melinial.
Edward menangkap peluang usaha bermula dari Bursa Efek Jakarta di mana banyaknya orang antri berburu kopi. Ia juga terinspirasi dari kawannya yang telah berhasil mendahului mengelola bisnis kopi dengan branded kopi tuku. Kita banyak belajar berbisnis dari generasi melinial seperti Edward. Edward membuat branded kopinya dengan nama kopi kenangan.
Cerdas bisnis kopi Erward dimulai dengan menjalin kerjasama dengan kopi tuku. Kopi kenangan berjuang tidak menjatuhkan lawan. Ia berjuang membangun bisnis dengan mengambil bahan baku  kopi dari kawan bisnisnya. Erward menciptakan formula kopi yang menendang dengan mengkombinasikan campuran kopi arabika dan rubusta. Itulah,  kunci formula keberhasilan kopi kenangan yang menendang.
Disamping harganya menengah @Rp 18.000 untuk secangkir kopi dengan bahan berkualitas serta menyehatkan. Formula kopi susunya menendang berasal dari  susu greenfields yang berkualitas tinggi disajikan dengan gula semut.Â
Setiap sajian kopi kenangan mempunyai ciri spesifik berbeda dengan lainnya. Inilah, ciri suatu usaha baru. Setiap orang yang usahanya sama namun rejekinya tidak akan pernah tertukar karena mempunyai cirikhas. Jadi, tidak usah iri atau bersedih hati dengan usaha orang lain walaupun bisnisnya sama-sama kopi atau sejenisnya.
Banyak belajar dari seorang enterprener muda Edward, berjualan kopi diawali dengan menyewa ruang seluas 50 m2. Harga sewanya tidak melebihi 5% dari omset dan tidak terfasilitasi wafi dalam ruangan. Konsep baru lahir untuk menjaga kualitas dan harga secangkir kopi. Cukup enam meja dengan duabelas kursi bisa mengawali suatu bisnis yang membahana.
Ruangan yang sempit mampu menghasilkan omzet yang luarbiasa. Konsep bisnis yang sederhana dari sang enterprener muda membuktikan. Membangun mimpinya, diawali dari bisnis yang sederhana dahulu. Saat awal membangun bisnis dikelola sendiri tidak menyerahkan pada orang lain.Â
Dengan kesabaran diri, mulailah bisnis kopi kenangan atau kopi mantan dikenang penggemarnya. Begitu penggemarnya banyak, maka dibukalah otlet baru dengan konsep luas gerai yang sama yaitu 50 m2. Tujuannya, agar ia bisa mengembangkan usahanya tersebar di tanah air. Ia buktikan keberhasilan bisnisnya, sehingga mudah mencari sponsor untuk mengembangkan mimpi besarnya.
Erward juga memiliki perusahan lain bernama The Common, yaitu peluang usaha lain berupa usaha mitra. Jika gerai baru luasannya lebih  dari 50 m2, maka akan ia sewakan untuk mitra bisnisnya yaitu penyedia makanan, dll. Konsep mitra dengan menggandeng penyedia lain dalam membesarkan usahanya, itulah usaha yang berkah. Hal ini, sesuai QS Al Maidah ayat 6 mengingatkanku akan perintah sang Illahi Robi yaitu:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.
Jiwa bersih akan menghasilkan usaha yang bersih pula. Bergandeng tangan merangkul para sahabat untuk membangun bisnis yang bermartabat. Saling bekerjasama memberi peluang usaha orang lain untuk maju bersama.Â
Semuanya terbangun dalam satu rasa yang tidak akan dusta. Berawal dari sebuah bisnis istimewa yaitu kopi arabika dan robusta. Dari citra rasanya kopi tidak akan dusta, sehingga hasil usahanya menjadi mulia. Alkisah, perenungan diri dari sebuah kisah bisnis kopi kenangan atau kopi mantan sumber Dahlan Ihsan.
Tayang di riaupos.jawapos.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H