Mohon tunggu...
Mar Sahid
Mar Sahid Mohon Tunggu... Guru - Profesiku pendidik dan penggiat literasi

Aku lahir di yogya 53 tahun lebih 5 bulan 7hari. Saat ini tinggal di pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Kopi Nendang

15 Juli 2020   10:41 Diperbarui: 15 Juli 2020   10:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap sajian kopi kenangan mempunyai ciri spesifik berbeda dengan lainnya. Inilah, ciri suatu usaha baru. Setiap orang yang usahanya sama namun rejekinya tidak akan pernah tertukar karena mempunyai cirikhas. Jadi, tidak usah iri atau bersedih hati dengan usaha orang lain walaupun bisnisnya sama-sama kopi atau sejenisnya.

Banyak belajar dari seorang enterprener muda Edward, berjualan kopi diawali dengan menyewa ruang seluas 50 m2. Harga sewanya tidak melebihi 5% dari omset dan tidak terfasilitasi wafi dalam ruangan. Konsep baru lahir untuk menjaga kualitas dan harga secangkir kopi. Cukup enam meja dengan duabelas kursi bisa mengawali suatu bisnis yang membahana.

Ruangan yang sempit mampu menghasilkan omzet yang luarbiasa. Konsep bisnis yang sederhana dari sang enterprener muda membuktikan. Membangun mimpinya, diawali dari bisnis yang sederhana dahulu. Saat awal membangun bisnis dikelola sendiri tidak menyerahkan pada orang lain. 

Dengan kesabaran diri, mulailah bisnis kopi kenangan atau kopi mantan dikenang penggemarnya. Begitu penggemarnya banyak, maka dibukalah otlet baru dengan konsep luas gerai yang sama yaitu 50 m2. Tujuannya, agar ia bisa mengembangkan usahanya tersebar di tanah air. Ia buktikan keberhasilan bisnisnya, sehingga mudah mencari sponsor untuk mengembangkan mimpi besarnya.

Erward juga memiliki perusahan lain bernama The Common, yaitu peluang usaha lain berupa usaha mitra. Jika gerai baru luasannya lebih  dari 50 m2, maka akan ia sewakan untuk mitra bisnisnya yaitu penyedia makanan, dll. Konsep mitra dengan menggandeng penyedia lain dalam membesarkan usahanya, itulah usaha yang berkah. Hal ini, sesuai QS Al Maidah ayat 6 mengingatkanku akan perintah sang Illahi Robi yaitu:

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

Jiwa bersih akan menghasilkan usaha yang bersih pula. Bergandeng tangan merangkul para sahabat untuk membangun bisnis yang bermartabat. Saling bekerjasama memberi peluang usaha orang lain untuk maju bersama. 

Semuanya terbangun dalam satu rasa yang tidak akan dusta. Berawal dari sebuah bisnis istimewa yaitu kopi arabika dan robusta. Dari citra rasanya kopi tidak akan dusta, sehingga hasil usahanya menjadi mulia. Alkisah, perenungan diri dari sebuah kisah bisnis kopi kenangan atau kopi mantan sumber Dahlan Ihsan.

Tayang di riaupos.jawapos.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun