Abian, nama panggilannya. Kami saling bertukar cerita di chattingan. Sampai pertengahan Oktober aku mencoba menyatakan perasaan ku kepada dirinya. "Bian, Lu sibuk engga hari ini?" tanya aku. "Engga kok, lagi free gua, ada apa emang?"
"Gua mau bilang sesuatu boleh?" tanya aku. "iya boleh silahkan". Aku berdiam diri selama beberapa menit dan akhirnya aku menyatakannya "Bian, selama ini gua suka sama lu, tapi gua engga mau pacaran"
"Seriusan lu? lu engga boong kan?" kemudian 2 jam berlalu, Bian pun membalas "maaf sebelumnya sha, gua gabisa. Kalo itu"
Selama sehari itu aku menangis di dalam mobil, karena aku dan keluarga ku sedang melakukan perjalanan untuk pulang kerumah. Keesokan harinya aku chat Ryan kembali karena sudah 2 bulan kami lost contact.
Tapi perbincangan kami, Ia sangat marah karena sebelum aku menyatakan perasaan ku kepada Abian, aku memposting sebuah foto Abian yang hanya sebagian tubuhnya dan teman Ryan melihatnya. Ia memberikan kepada Ryan. Setelah kami bertengkar, tak perlu lama lagi kami berpisah dan menjal
ani hidup kami masing-masing. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H