Kurikulum adalah seperangkat rencana dan berbagai pengaturan mengenai tujuan, isi, kegiatan pembelajaran, bahan pelajaran serta evaluasi pembelajaran. Kurikulum juga merupakan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan.
Di Indonesia sendiri sudah menerapkan beberapa kurikulum berbeda, beberapa diantara nya adalah Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum 2013, penerapan kurikulum yang berbeda ini dikarenakan Kurikulum senantiasa akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.
Kurikulum yang baru-baru ini diterapkan oleh pemerintah adalah kurikulum merdeka. Yang ditetapkan pada tahun ajaran baru yaitu pada Juli 2022 ini. Kurikulum merdeka ini merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten yang akan lebih optimal agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami berbagai konsep dan menguatkan kompetensi yang akan dicapai. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar dan metode pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan bakat peserta didik.
Di dalam Kurikulum Merdeka  ada istilah yang dikenal dengan P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), adalah kegiatan kokurikuler yang berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya untuk pencapaian kompetensi dan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.Â
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila pada peserta didik dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel, dari segi kegiatan, muatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan metode pembelajaran dimana peserta didik belajar secara aktif dan terlibat langsung dalam dunia nyata dan projek yang bermakna secara pribadi untuk dirinya. Projek ini bisa dilakukan secara berkelompok maupun individu sesuai dengan tema yang dipilih sekolah dan bagaimana kegiatan projek akan dilakukan.Â
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila ini memberi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar di situasi belajar yang berbeda (dalam situasi yang lebih tidak formal, struktur belajar yang fleksibel dan menyenangkan, kegiatan belajar yang lebih interaktif dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar).
Dalam implementasinya projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan sebagai kegiatan kokurikuler dan tidak perlu dipetakan untuk mencapai Capaian Potensi. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah holistik, kontekstual, berpusat pada murid, dan eksploratif.
Prinsip holistik yaitu prinsip yang memandang segala sesuatu secara menyeluruh, prisip holistik diharapkan dapat mendorong peserta didik mempelajari materi secara keseluruhan dan menggali materi secara mendalam.Â
Prisip kontekstual yaitu memahami pembelajaran sesuai dengan pengalaman nyata yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Prinsip berpusat pada murid menjadikan peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran, P5 diharapkan peserta didik untuk dapat bereksplorasi sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.
Prinsip eksploratif yaitu berkaitan dengan pembelajaran yang menggali ide-ide, masalah-masalah dan memberikan ruang yang lebar bagi pengembangan diri peserta didik, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak terdapat dalam struktur intrakulikuler yang terkait dan oleh karenanya prinsip eksplorasif ini memliki area eksplorasi yang sangat luas dari segi alokasi waktu, jangkauan materi pembelajaran dan penyesuaian tujuan pembelajaran yang dipakai.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berfokus pada proses menuju kompetensi dan karakter yang diharapkan terbangun pada pada peserta didik yaitu Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, Bergotong royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar kritis dan Kreatif, bukan pada produk atau hasil akhir yang diperoleh. Peserta didik perlu dilibatkan secara aktif dalam rencana projek yang akan dilakukan dan evaluasi projek yang telah dilakukan. Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan seragam dalam pelaksanaan projek.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini memiliki 7 Tema ditentukan oleh Kemendikbudristek yang dapat dilihat di Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan sesuai karakteristik dan potensi yang ada di satuan pendidikan atau sekolah masing-masing. 7 Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini dikeluarkan oleh Pusat Pembelajaran dan Asesmen Balitbangbuk Kemendikbudristek. Terdapat panduan yang disiapkan yaitu berdasarkan jenjang pendidikan di PAUD, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MS SMK/MAK.
7 Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah:
Gaya Hidup Berkelanjutan
Kearifan Lokal
Bhinneka Tunggal Ika
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Suara Demokrasi
Kewirausahaan
Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diatas dipilih oleh satuan pendidikan masing-masing , Satuan pendidikan diberikan kewenangan untuk menetukan tema yang akan dikembangkan, pemilihan tema yang diambil dan dikembangkan tidak ditetapkan secara mutlak oleh pemerintah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI