Mohon tunggu...
Marsa Nurul Laila
Marsa Nurul Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030027 UIN Sunan Kalijaga

Hobi: mendengar lagu, bernyanyi, menulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Museum Kotagede: Memperkenalkan Warisan Sejarah Yogyakarta

21 Juni 2024   14:42 Diperbarui: 21 Juni 2024   15:07 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, sebuah kota dengan kekayaan sejarah yang mempesona, tidak hanya terkenal dengan istananya yang megah dan kaya akan budaya tradisionalnya, tetapi juga terdapat sejumlah museum yang menghidupkan kembali sejarahnya yang luhur. Salah satu nya adalah Intro Living Museum Kotagede, sebuah tempat yang menggabungkan seni, sejarah, dan kebudayaan dalam satu kesatuan yang menarik.

Intro Living Museum Kotagede terletak di Jalan Tegal Gendu No. 20, Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta  daerah ini terkenal dengan sejarahnya di Yogyakarta dan sebagai pusat kegiatan perdagangan dan kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Kotagede sendiri pernah menjadi ibu kota Kerajaan Mataram Islam sebelum Keraton Yogyakarta dibangun. Di tengah gemerlapnya sejarah ini, Intro Living Museum Kotagede hadir sebagai penjaga dan pengawal memori akan masa lalu yang perlu dijaga.

Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan artefak berharga, tetapi juga sebagai tempat edukasi yang berusaha untuk mengenalkan sejarah dan kebudayaan Jawa kepada generasi muda serta wisatawan yang tertarik dengan warisan budaya Indonesia.

Intro Living Museum Kotagede memiliki koleksi yang beragam, mulai dari artefak sejarah, seni rupa, hingga peninggalan kerajaan Mataram Islam. bangunan museum yang menempati Rumah Kalang. Dilansir situs Dinas Pariwisata Kota Jogja, Rumah Kalang di Kotagede menjadi salah satu bangunan bersejarah yang menarik perhatian wisatawan karena kombinasi yang indah antara arsitektur Eropa yang diselaraskan dengan budaya lokal. 

 (Google/budaya.jogjaprov.go.Id)
 (Google/budaya.jogjaprov.go.Id)

Bangunan Rumah Kalang dan beberapa koleksi di museum Kotagede tersebut, berasal dari hibah para tokoh dan masyarakat Kotagede. Rumah Kalang yang kini merupakan aset Pemda DIY sebelumnya merupakan milik B.H. Noerijah, salah satu tokoh Wong Kalang. Wong Kalang turut membentuk identitas Kotagede, tidak hanya karena bangunan yang memiliki karakter arsitektur yang khas, namun juga perannya dalam sosial, budaya juga ekonomi.

Bangunan rumah Kalang  yang dibangun secara bertahap pada tahun 1931- 1938 memadukan banyak gaya, dengan corak yang unik, berbeda dengan arsitektur lain se-jamannya. Ada langgam bangunan tradisional Jawa, Cina, hingga Eropa. 

Selain itu, terdapat pula koleksi perhiasan tradisional Jawa, senjata kuno, dan benda-benda bersejarah lainnya yang menceritakan kejayaan dan kekayaan budaya Jawa pada masa lalu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Di antara koleksi-koleksi yang menarik tersebut, terdapat sejumlah perhiasan tradisional Jawa yang terbuat dari emas dan batu mulia, menggambarkan keahlian tinggi para pengrajin lokal pada masa itu. Selain itu, senjata-senjata kuno yang dipamerkan juga mencerminkan kecanggihan teknik pembuatan senjata pada zaman dahulu, sementara benda-benda bersejarah lainnya memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan sistem sosial masyarakat Jawa pada masa keemasannya. 

Dengan begitu, museum ini tidak hanya menjadi tempat untuk melihat barang-barang antik, tetapi juga menjadi jendela bagi pengunjung untuk memahami sejarah dan kebudayaan yang kaya dari Jawa.

Bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan, Miseum Kotagede menawarkan pengalaman wisata yang mendalam. Karena dapat belajar tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Kotagede pada masa lalu, sistem pemerintahan kerajaan, serta nilai-nilai dan tradisi yang masih lestari hingga saat ini.

Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati arsitektur bangunan museum yang khas, mencerminkan gaya arsitektur Jawa tradisional dengan sentuhan nuansa Islam. Bangunan ini sendiri memiliki nilai sejarah yang tinggi dan merupakan bagian penting dari kekayaan warisan budaya Yogyakarta.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Museum Kotagede bukan hanya tempat untuk mengeksplorasi masa lalu, tetapi juga sebuah lembaga yang berkomitmen dalam upaya pelestarian warisan budaya. Melalui berbagai kegiatan edukatif, seperti pameran tetap, seminar, dan lokakarya, museum ini aktif dalam menyebarkan pengetahuan sejarah kepada masyarakat luas, terutama kepada generasi muda yang mungkin kehilangan kehubungan dengan akar sejarah mereka.

Upaya pelestarian ini tidak hanya mengamati benda-benda bersejarah, tetapi juga mencakup konservasi bangunan dan lingkungan sekitarnya. Hal ini penting untuk menjaga integritas fisik dan nilai sejarah dari museum ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Di sini, ketika berkunjung akan menemukan keindahan sejarah Jawa yang tertangkap dalam artefak dan cerita yang memikat, menjadikannya pengalaman yang tidak akan terlupakan dalam perjalanan Anda ke kota budaya ini.

Ketika ingin berkunjung ke Intro Living Museum Kotagede tidak di pungut biaya alias gratis untuk jam operasionalnya
Selasa -- kamis : pukul 08.00-15.30 WIB
Jum'at : pukul 08. 00-14.00 WIB
Sabtu-Minggu: 08.30-19.30 WIB
Senin dan libur nasional tutup

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun