Puncak acara Waisak di Candi Borobudur adalah pada saat detik-detik Waisak, yaitu saat bulan purnama tepat berada di atas Candi Borobudur.
Pada saat itu, umat Buddha melepaskan lampion ke langit sebagai simbol pelepasan ego dan keinginan duniawi. Perayaan Waisak di Candi Borobudur merupakan wujud nyata toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Lampion-lampion yang diterbangkan ke langit bagaikan kunang-kunang raksasa yang menari di angkasa, menerangi malam dengan cahaya yang indah Pemandangan ini dipercayai menjadi simbol harapan dan pencerahan bagi umat Buddha, sekaligus menjadi pengingat bagi semua orang untuk selalu menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur tidak hanya menjadi tradisi religius yang penting bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang memukau bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Perpaduan antara nilai spiritual dan budaya yang terpancar dalam perayaan Waisak di Candi Borobudur menjadi bukti nyata bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan tradisi dan budaya, serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kerukunan.
Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi objek wisata budaya yang menarik bagi wisatawan dari berbagai negara.
           Dokumentasi PribadiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H