Setelah selesai membersihkan makam, masyarakat desa kemudian berkumpul untuk melakukan makan bersama.Â
Hidangan yang disajikan pada acara ini biasanya adalah masakan yang seadanya yang di letakkan di atas nampah sehingga masyarakat makan dalam satu nampah ada bebrapa orang. Makan bersama ini menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga desa.
Penutup
Tradisi Lebaran di desa Semilir tidak hanya sekadar merayakan momen keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan tolong-menolong.Â
Dengan merayakan Halal Bihalal hingga seminggu penuh, masyarakat desa Semilir mengajarkan pentingnya memaafkan, saling menghargai, dan selalu siap membantu sesama, nilai-nilai yang menjadi inti dari ajaran Islam.
Di tengah gempuran modernisasi, tradisi Lebaran di Desa Semilir tetap lestari dan diwariskan kepada generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi ini masih relevan dan dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat modern.Â
Tradisi Lebaran di desa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga silaturahmi, saling memaafkan, dan saling membantu sesama, nilai-nilai yang menjadi fondasi kehidupan sosial yang harmonis dan sejahtera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H