Salah satu anggota kelompok Tani Desa Pagenteran, Suyatmo, menyebut bahwa Pembuatan biosaka sangatlah mudah, bahkan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, bahan mudah dicari, dan tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Suyatmo juga mengatakan bahwa akan mengaplikasikannya pada perbenihan tembakau dan dalam proses budidayanya untuk mengurangi kebutuhan pupuk kimia
"Terima kasih pada mahasiswa KKN Undip atas ilmunya. Semoga dengan menggunakan Biosaka dapat menjadi langkah preventif dalam perawatan tanaman dari serangan OPT, sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang selaras dengan sistem pertanian organik.," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H