Mohon tunggu...
Muhamad Arrafi Aslam
Muhamad Arrafi Aslam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya untuk saat ini mengamati.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Kopi dalam Kesunyian: Toko Kopi Ramah Disabilitas

20 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 20 Juli 2024   23:43 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta-Difabis Coffee & Tea merupakan toko yang menyajikan kopi, teh, dan aneka kue. Berbeda dengan toko kopi pada umumnya, Difabis Coffee & Tea memperkerjakan karyawan disabilitas, memberikan wadah bagi teman-teman disabilitas untuk menyalurkan kegiatan mereka.

Bagian distributor cabang Sudirman yang mendampingi pegawai disabilitas, Atin, mengatakan bahwa eksistensi Difabis sangat membantu bagi teman-teman difabel sebagai wadah berekspresi dan melakukan kegiatan.

Mukti, seorang pegawai swasta, pengunjung regular Difabis Coffee & Tea berpendapat bahwa Difabis Coffee & Tea merupakan inspriasi bagi teman-teman disabilitas. Difabis Coffee & Tea, dapat menjadi wadah bagi mereka untuk berkarya dan mengembangkan potensi mereka.

"Menurut saya ini bisa menjadi inspirasi bagi temen-temen disabilitas yang lain, karena secara hakikat kita semua sama. Ada kelebihan, ada kekurangan. Nah, bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi, toko kopi Difabis ini harusnya bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman disabilitas yang lainnya, untuk berkarya sesuai apa yang mereka minati, sesuai dengan potensi mereka, dan ya ini contohnya. Sudah lama, ya. Saya sering ke sini. Setiap lewat Sudirman, pasti mampir ke sini," ujar Mukti pada Selasa (09/07/24).

Mukti juga menambahkan bahwa sejauh ini ia tidak memiliki hambatan saat memesan, karena Difabis Coffee & Tea menyediakan petunjuk pemesanan seperti banner yang berisi bahasa isyarat atau petunjuk pemesanan yang jelas.

"Ini bisa jadi peluang bagi mereka, karena tadi, harusnya kafe ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman disabilitas yang lain sehingga mereka bisa melakukan, bukan hal yang sama, tapi mereka mampu bangkit dari kondisi mereka, dengan kekurangan mereka, untuk berkarya. Apapun itu bentuknya. Ini salah satu inspirasi saja menurut saya bagi mereka," tambah Mukti pada Selasa (09/07/24).

Orang-orang dengan disabilitas sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan aksesibilitas. Hambatan-hambatan ini dapat menghalangi kemandirian dan kesejahteraan mereka, menyebabkan mereka tidak bisa mengakses kesempatan yang sama dengan orang lain. Menanggapi masalah ini, Difabis Coffee & Tea hadir sebagai sebuah inisiatif yang dikelola oleh BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta.

Program ini dirancang untuk mendukung pemberdayaan dan inklusi sosial bagi penyandang disabilitas. Difabis Coffee & Tea tidak hanya menawarkan kesempatan kerja bagi difabel, tetapi juga menyediakan platform untuk mengembangkan keterampilan di bidang perkopian. Para difabel yang bekerja di Difabis dapat mempelajari berbagai teknik pembuatan kopi, mulai dari pemilihan biji kopi berkualitas hingga proses penyeduhan yang tepat.

Bekerja di Difabis juga memberikan kesempatan bagi para difabel untuk berinteraksi dengan pelanggan, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Interaksi ini tidak hanya bermanfaat bagi para pekerja, tetapi juga membantu masyarakat luas untuk lebih memahami dan menghargai kemampuan dan kontribusi para difabel.

Lingkungan inklusif yang diciptakan oleh Difabis dapat mendorong kesetaraan dan membantu mengurangi stigma sosial yang sering kali dihadapi oleh penyandang disabilitas. Dengan demikian, Difabis berperan penting dalam mempromosikan nilai-nilai inklusi sosial dan pemberdayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun