Bagi masyarakat umum, sebenarnya penggunaan zat aditif dalam makanan sudah dilakukan setiap hari. Tetapi sebenarnya apakah arti dari zat aditif tersebut? Zat aditif merupakan zat/bahan yang ditambahkan kedalam makanan dengan berbagai tujuan. Tujuan dari penambahan zat aditif tersebut seperti untuk mempercantik tampilan agar menarik, menambah cita rasa dan juga untuk mengawetkan/memperpanjang masa simpan suatu produk makanan. Produk makanan dengan tujuan dijual, tentu penggunaan zat aditif ini pasti dilakukan, karena apa? dengan penambahan zat aditif khususnya pewarna pasti akan menarik minat pembeli. Karena dengan tampilan yang menarik dan warna yang menggugah selera pasti menarik perhatian orang untuk membeli.
Jenis-jenis zat aditif yang ditambahkan kedalam makanan yaitu:
1. Pemanis
Zat aditif pemanis digolongkan menjadi 2 yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Contoh pemanis alami yaitu gula pasir (sukrosa), gula tebu, gula kelapa, gula aren dan gula bit. Sedangkan contoh pemanis buatan yaitu aspartam, sakarin, siklamat dan kalium asesulfam. Zat aditif pemanis ini biasa ditambahkan dalam pengolahan makanan, terutama dalam pembuatan kue. Penggunaan bahan pemanis ini tentunya harus sesuai aturan, agar tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
2. Pewarna
Zat aditif pewarna juga digolonkan menjadi 2 yaitu pewarna alami dan pewarna buatan. pewarni alami dapat diperoleh dengan penggunaan bagian tubuh tumbuhan atau buah seperti daun suji, daun pandan, wortel, ayam merah, buah naga, stroberi, kunyit, buah anggur dan bunga telang. Zat aditif alami ini dapat ditemukan disekitar kita dengan mudah. Contoh pewarna buatan adalah tartrazine untuk warna kuning. briliant blue untuk warna biru, sunset yellow untuk warna orange dan allura red AC untuk warna merah. Saat ini sebagian orang lebih suka menggunakan pewarna buatan. Mengapa ? karena dengan pewarna buatan ini dirasa lebih praktis, harganya murah, warna lebih beraneka ragam, warna tidak rusak karena pemanasan dan tentunya lebih mudah penggunaannya. Walaupun banyak kelebihan yang ditemukan pada penggunaan pewarna buatan tentu juga ada kekurangannya seperti dapat menimbulkan penyakit jika penggunaanya tidak sesuai aturan atau terlebih menggunakan pewarna yang bukan untuk pangan (tekstil ) yang ditambahkan pada makanan.
3. Penyedap
Zat aditif penyedap ditambahkan kedalam makanan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Contoh bahan penyedap alami yang biasa ditambahkan kedalam makanan seperti garam, rempah-rempah dan kaldu. Dengan tambahan bahan-bahan ini beraneka masakan dapat meningkatkan cita rasa dan  selera makan, karena memiliki rasa yang sedap. Lalu perlukah dengan penambahan penyedap buatan? Memang sebagaian besar orang merasakan ada sesuatu yang kurang jika tidak menggunakan penyedap buatan. Contoh bahan penyedap buatan adalah MSG (monosodium glutamat) yang pada saat ini banyak ditemukan dengan berbagai merk.
4. Pengawet
Zat aditif pengwet adalah zat yang ditambahkan pada makanan yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan karena mikroorganisme. Contoh zat aditif pengawet yaitu asam askorbat, asam benzoat, asam propionat dan kalium benzoat. Selain penggunaan zat aditif pengawet tersebut, mengawetkan makanan juga bisa dilakukan dengan cara pengasinan, pemanisan, pengasapan, pembekuan, pengeringan dan pemanasan.
5. Pengemulsi