NGAPUNG JUGA TRADISI
Di Desa Rembitan Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Masyarakat di desa ini masih kental dengan nuansa tradisional terlihat dari salah satu dusun yang ada di desa Rembiatan yang masih terus melestarikan tradisi dan budaya mereka mulai dari bangunan rumah yang masih asli ciri khas sasak. Rumah tersebut dibuat dari bambu dan kayu serta atap ijuk dan jerami dengan lantai tanah yang dilapisi dengan kotoran sapi, bentuk rumah ini juga begitu unik yang memiliki dua ruang dan atap yang menjorok ke tanah yang menandakan tanda penghormatan. kehidupan yang masih tradisional juga di buktikan dengan masih menggunakan tungku sebagai alat memasak. Tidak hanya bangunaan rumah, warga Desa Rembitan juga masih melestaraikan kesenian berupa kerajianan tangan seperti kain tenun, selain kain tenun di desa Rembitan juga melestarikangendang beleq, kesenian lainnnya juga adalah pereseansebuah tradisi setempat berupa perkelahian ini merupkan sebuah perkelahian antara dua pria menggunakan tongkat rotan panjang dan perisai berbentuk persegi kecil yang terbuat dari kulit sapi. Tentunya masih banyak juga tradisi-tardisi yang masih dilestarikan samapi sekarang. Seperti tradisi ngapug. Tradisi yang masih di lestarikan oleh warga desa Rembitan. Tentunya tradisi tersebut masih asing. Tradisi tersebut hanya di laksanakan di Desa Rembitan
Ngapung salah satu budaya warga Desa rembitan. Tradisi ngapung iniHanya diaksaakan olehwarga Desa Rembitan. Ngapung atau dalam Bahasa Indonesia terapung memiliki makna yang dalam bagi Desa Rembitan di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Ngapung merupakan budaya turun temurun warga Rembitan yang di tradisikan oleh nenek moyang.
Ngapung memiliki makna filosofi membuang penyakit. Ngapung tradisi di Desa Rembitan yang berarti terapung di laut dengan harapan semua penyakit akan hilang. “yang ngapung adalah dukun atau belian untuk buang penyakit ngayah, konon di desa Rembitan penyakit ngayah pernah mewabah dan cara menghilangkannyayaitu dengan cara mandi di laut. Ngapungdilaksanakan setiap hari senin pada penanggalan sasak.
Tradisi ngapung dilaksanakan di pantai, dan seluruh keluarga di desa Rembitan pun ikut merayakan tradisi ngapung. Tradisi ngpaung berlangusng dari pagi hingga sore. Acara ngapung juga di warnai dengan setiap keluarga yang tinggal di Desa Rembitan untuk ikut serta dalam tardisi ngapung tersebut dan acara ngapung sendiri diwarnai dengan mengkile (makan bersama).
Tradisi Ngapung sudah berlangsung sejak lama, dan benar-bener di percaya bagi warga desa Rembitan untuk menghilangkan penyakit.
Sumber: sasambo news
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H