Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam Sejahtera teriring bahagia untuk kita semua, perkenalkan nama saya Marnah Susanti, S.Pd.  Saya adalah salah satu mahasiswa PPG dalam Jabatan Kategori 1 Tahap 2 Kemendikbud Tahun 2023 yang saat ini sedang mengikuti pendidikan, pada kesempatan ini saya mendapatkan tugas  membuat artikel tentang hasil dari kegiatan yang telah  saya ikuti adalah Diklat tentang Wawasan Kebhinekaan Global.Â
Sesuai ilustrasi kegiatan materi ini ada 5 topik yang telah kami pelajari dan direfleksikan yaitu, antara lain :
1. Refkeksi Topik 1 Kebhinekaan GlobalÂ
kebhinekaan global merupaakan tindakan dalam menghormati keberagaman, mampu untuk saling bersikap toleransi, saling menghargai terhadap adanya perbedaan baik yang ada di lingkungan kita berada terutama di lingkungan kelas. Nilai kebhinekaan global inilah yang nantinya akan mampu mengenal dan menghargai budaya nasional, dalam berkomunikasi dengan sesama dan memiliki kemampuan interkultural, menjaga kemurnian tradisi agar tidak lekang oleh zaman.
Profil Pelajar Pancasila yang dikehendaki seorang guru dan juga sekolah adalah sebuah karakter berkebhinekaan global. Dalam hal ini, Pelajar yang memiliki profil pancasila yang berkebinekaan global dan memiliki semangat dalam mempertahankan budaya leluhur, loyalitas dan identitas bangsa dan tselalu berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain
2. Refleksi Topik 2 Kebhinekaan IndonesiaÂ
Kebhinekaan artinya keanekaragaman, baik secara individu maupun kelompok yang mengarah pada adanya perbedaan dalam masing-masing kehidupan bermasyarakat.Manusia atau individu sebagai bagian dalam masyarakat yang  tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan berhadapan langsung dengan semua perbedaan tersebut. Jadi pelajar sebagai warga negara  harus bisa terus menghargai perbedaan tersebuat dan menciptakan toleransi yang tinggi walau kita berbeda suku,bahasa daerah, adat,agama dan ras. Contoh sikap kebhinekaan yang bisa diterapkan adalah mampu bersikap baik dengan sesama, tidak saling menghina atau menjadikan bahan olok-olok atas perbedaan-perbedaan tersebut.Â