Tidak ada manusia yang mengetahui kapan kehidupan dimulai dan diakhiri,demikian pula dengan kegiatan belajar. Beberapa pertanyaan diajukan , misalnya apakah kehidupan dimulai sejak konsepsi ataukah sejak manusia dilahirkan? Dalam hal ini belajar , kita tidak tahu kapan seorang mulai belajar berjalan, berbicara dan sebagainya. Kita juga tidak tahu persis, kapan kita belajar memahami sesuatu konsep , dan kapan kita belajar membuat suatu Kesimpulan.
Bagi individu yang tidak mempunyai keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok tertentu, atau yang tidak mempunyai tujuan tertentu, belajar secara incidental atau secara acak barangkali akan lebih tepat. Individu dengan belajar demikian akan mengalami kesulitan, karena kurang bisa dibantu oleh orang lain, terutama guru, kecuali hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki kelebihan. Mereka dikenal dengan orang-orang otodidak, tidak berijazah tetapi memiliki kemampuan intelektual seperti orang yang berijazah.
Sesuai dengan kebutuhan manusia , baik secara individu dan kelompok , dikembangkan Pendidikan formal, dan lahirlah guru. Melalui guru, dengan sarana yang disebut kurikulum orang menerima pesan -pesan Pendidikan.Â
Kehidupan guru berhubungan erat dengan kehidupan Masyarakat yang beraneka ragam, dan untuk itu guru dibekali dengan kemampuan yang bersifat personal maupun sosial untuk mendampingi kemampuan profesionalnya.
Belajar di ruang kelas tidak bersifat incidental, melainkan terencana, artifisial, dan sangat selektif. Guru harus mampu memperhatikan kegiatan pada unit tertentu dan kemudian maju ke unit berikutnya. Untuk itu diperlukan kemampuan menciptakan suatu kulminasi pada unit tertentu dari suatu kegiatan belajar.
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang peran guru sebagai kulminator, mari kita pahami terlebih dahulu arti dari "kulminator". Kulminator berasal dari kata "kulminasi", yang berarti titik puncak atau tahap akhir dari suatu proses. Dalam konteks pendidikan, kulminasi merujuk pada pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Sebagai kulminator, guru memiliki peran yang sangat penting dalam mengarahkan proses belajar siswa dari awal hingga mencapai puncak atau tujuan pembelajaran. Guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi juga berperan sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator.
       Tugas dan Tanggung Jawab Guru Sebagai Kulminator
Perencanaan Pembelajaran: Guru merancang pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, mulai dari menentukan tujuan pembelajaran, memilih materi, hingga merancang kegiatan pembelajaran yang menarik.
Pelaksanaan Pembelajaran: Guru menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Evaluasi Pembelajaran: Guru melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk mengukur sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Memberikan Umpan Balik: Guru memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik agar mereka dapat memperbaiki diri.
Membimbing Peserta didik: Guru memberikan bimbingan dan dukungan kepada peserta didik terutama ketika mereka mengalami kesulitan.
     Tantangan yang Dihadapi Guru Sebagai Kulminator:
Diversitas peserta didik: Setiap Peserta didik memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda-beda.
Kurangnya Sumber Daya: Terkadang, guru menghadapi keterbatasan sumber daya yang dapat menghambat proses pembelajaran.
Perubahan Kurikulum: Perubahan kurikulum yang terlalu sering dapat menyulitkan guru dalam merancang pembelajaran yang efektif.
Kesimpulan
Peran guru sebagai kulminator sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan memahami peran ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan membantu Peserta didik mencapai potensi maksimal.
