Pak Alpin merupakan sosok guru yang patut diteladani. Beliau telah mengabdikan diri selama 30 tahun di SMA Regina Pacis Jakarta dan baru saja memasuki masa purnabakti. Pengalaman dan dedikasi Pak Alpin dalam dunia pendidikan patut menjadi inspirasi bagi para guru dan peserta didik .
Motivasi dan Awal Mengabdi di SMA Regina Pacis
Motivasi Pak Alpin untuk mengajar di SMA Regina Pacis Jakarta berawal dari rasa terinspirasi oleh semangat dan dedikasi para guru di sana. Beliau pertama kali datang ke SMA Regina Pacis pada tahun 1993 saat masih berada di tingkat akhir pendidikan. Meskipun Suster Elizabeth, sebagai Ketua Yayasan saat itu, sempat ragu untuk menerima Pak Alpin karena usianya yang masih muda dan belum berpengalaman, Pak Alpin tidak patah semangat.Â
Usaha dan kegigihan Pak Alpin akhirnya membuahkan hasil. Pada bulan Juli 1994, Pak Alpin diterima sebagai guru di SMA Regina Pacis Jakarta. Beliau memulai karirnya sebagai guru dengan penuh semangat dan antusiasme. Pengalamannya di SMA Regina Pacis kemudian menjadi titik balik penting dalam perjalanan hidup sebagai seorang pendidik.
Suka Duka Mengabdi Selama 30 Tahun
Selama 30 tahun mengabdi di SMA Regina Pacis Jakarta, Pak Alpin merasakan banyak suka dan duka. Beliau mengatakan bahwa 90% dari pengalamannya adalah suka. Beliau sangat menikmati pekerjaannya sebagai guru, karena beliau dapat melayani, mengajar, dan membangun relasi yang erat dengan sesama guru dan staf sekolah. Beliau juga merasa nyaman dan betah bekerja di SMA Regina Pacis karena atmosfer kekeluargaan dan kebersamaan yang kuat.
Namun, ada juga beberapa hal yang membuat Pak Alpin merasa dukacita, yaitu saat harus membuat administrasi. Beliau merasa bahwa administrasi merupakan pekerjaan yang rumit dan memakan waktu.
Tetap Setia Mengabdi di Regina Pacis
Meskipun pernah mendapatkan tawaran yang menggiurkan untuk mengajar di sekolah lain, Pak Alpin tetap memilih untuk setia mengabdi di SMA Regina Pacis Jakarta. Beliau merasa bahwa SMA Regina Pacis adalah rumahnya kedua, dan beliau tidak ingin berpindah ke lain tempat.
Pak Alpin memiliki beberapa tips untuk menjadi guru yang sukses, yaitu:
Komitmen: Seorang guru harus memiliki komitmen yang kuat untuk mengajar dan mendidik para peserta didik .
Nyaman: Seorang guru harus merasa nyaman dan betah di tempatnya mengajar.
Suka Perubahan: Seorang guru harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman.
Sabar: Menjadi guru adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Enjoy: Seorang guru harus menikmati pekerjaannya dan mencintai peserta didik.
Alasan Memilih Purnabakti di SMA Regina Pacis Jakarta
Pak Alpin memilih untuk purnabakti di SMA Regina Pacis Jakarta karena beberapa alasan, yaitu:Â
Suasana kekeluargaan: Beliau lebih menghargai suasana kekeluargaan di SMA Regina Pacis dibandingkan dengan gaji yang ditawarkan di tempat lain.
Kepedulian terhadap sesama: Beliau memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama guru dan staf sekolah.
Pesan untuk SMA Regina Pacis Jakarta.
Pak Alpin memiliki beberapa pesan untuk SMA Regina Pacis Jakarta, yaitu:
Loyalitas: Beliau menekankan pentingnya loyalitas bagi para guru dan staf sekolah. Beliau telah melewati masa kepemimpinan 8 Kepala Sekolah dan selalu siap untuk mengikuti tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Konsistensi dan Komunikasi: Beliau juga menekankan pentingnya konsistensi dan komunikasi yang baik antara para guru dan staf sekolah.
Menjaga Relasi: Beliau mengingatkan para guru dan staf sekolah untuk selalu menjaga relasi yang baik dengan sesama.
" Sikap siap sedia" artinya selalu siap dan bersedia jika diberi tugas dan tanggung jawab oleh pihak pimpinan dan rekan kerja. Bahkan sikap siap sedia juga bisa dilakukan ketika mengerjakan tugas atau mendampingi anak tanpa diminta oleh pihak pimpinan dan rekan kerja Â
Membangun komunikasi secara pribadi. membangun relasi secara pribadi terlebih lewat dialog dari hati ke hati dan tidak hanya menggunakan atau mengandalkan alat ( hp, email dan lainya). medsos hanya sebagai alat/media dan bukan  segalanya tetapi sentuhan pribadi lewat pertemuan langsung secara face to face jauh lebih bermakna juga mendalam
Kesimpulan :Â Dedikasi dan pengabdian seorang guru yang patut diteladani. Beliau telah menunjukkan bahwa menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang membangun hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama guru, dan staf sekolah. Semoga kisah Pak Alpin dapat menginspirasi para guru lainnya untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan dan selalu setia pada pekerjaan.
Salam Marlo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI