Mohon tunggu...
marlo barcelona
marlo barcelona Mohon Tunggu... Guru - Mengajar, Mendidik, Melatih

Hal termuda dalam hidup adalah kenali diri sendiri, dan hal tersulit dalam hidup adalah menjadi apa yang diinginkan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pendidik dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

27 April 2024   23:58 Diperbarui: 28 April 2024   12:43 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum Merdeka  memberikan otonomi yang lebih luas kepada sekolah dan pendidik dalam merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Hal ini tentunya membawa perubahan besar dalam peran pendidik, yang tidak lagi hanya sebagai penyampai materi pelajaran, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing bagi peserta didik. Pada kurikulum merdeka juga terdapat proyek penguatan profil pelajar pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu dan diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran.

Beberapa peran penting pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka :

1. Memahami Filosofi dan Tujuan Kurikulum Merdeka 

Pendidik harus memahami secara mendalam filosofi dan tujuan Kurikulum Merdeka . Filosofi Kurikulum Merdeka berlandaskan pada Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Tujuan Kurikulum Merdeka  adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik secara holistik, baik akademis maupun non-akademis, dan mempersiapkan peserta didik menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter Pancasila.

2. Menggali Potensi Peserta didik

Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidik itu ibarat petani dan peserta didik adalah benih yang berbeda-beda. Tugas Pendidik adalah menumbuh kembangkan benih tersebut agar tumbuh sesuai dengan kodratnya dengan cara merawat, menyirami, menyiangi dan memupuknya. Analogi Ki Hadjar Dewantara mengandung makna yang mendalam mengenai filosofi pendidikan. Dalam pandangannya, setiap Peserta didik memiliki potensi dan bakat unik yang perlu ditumbuhkan dan dikembangkan. Melalui Pembelajaran diferensiasi menekankan pada pemberian layanan dan pembelajaran yang beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar setiap peserta didik.

3. Kolaborasi Antar Mata Pelajaran

Kolaborasi antar mata pelajaran merupakan salah satu strategi penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan kolaborasi antar mata pelajaran, guru dapat membantu murid untuk mencapai potensi terbaik mereka dan menjadi pribadi yang holistik dan berkarakter Pancasila.

Berikut adalah beberapa contoh kolaborasi antar mata pelajaran:

Bahasa Indonesia dan Sejarah: Peserta didik dapat mempelajari biografi tokoh sejarah dan menulis cerpen atau puisi tentang tokoh tersebut.

Matematika dan Sains: Peserta didik dapat mempelajari konsep geometri dan menghitung volume benda-benda di alam.

Seni Budaya dan Geografi: Peserta didik dapat mempelajari budaya dan tradisi daerah tertentu dan membuat karya seni yang terinspirasi dari budaya tersebut.

4. Mengembangkan PAK

Pendidik dapat merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik , yaitu pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik. Pendidik dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran kolaboratif, pembelajaran paradigma baru dengan belajar di luar kelas.

5. Melakukan Assesmen yang Beragam

Kurikulum Merdeka menggunakan assesmen yang beragam untuk menilai kemajuan belajar peserta didik. Pendidik tidak hanya menilai peserta didik dari hasil belajarnya, tetapi juga dari proses belajar, sikapnya, dan karakternya.

6. Memperkuat Karakter Peserta didik

Memperkuat karakter peserta didik menjadi esensial dalam Kurikulum Merdeka, di mana generasi muda diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berkarakter Pancasila. Karakter kuat ini menuntut pendidik untuk terus memberikan contoh yang baik kepada peserta didik

7. Berkomunikasi dengan Orang Tua

Pendidik perlu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua murid. Pendidik harus menginformasikan kepada orang tua tentang kemajuan belajar peserta didik dan perkembangan karakternya. Pendidik juga perlu bekerja sama dengan orang tua untuk mendukung proses belajar peserta didik di rumah.

Mengapa Komunikasi dengan Orang Tua Penting?

Komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:

Meningkatkan pemahaman tentang peserta didik: Dengan berkomunikasi secara terbuka dan teratur, Pendidik dan orang tua dapat saling memahami kekuatan, kelemahan, minat, dan gaya belajar murid. Ketika Pendidik dan orang tua bekerja sama, mereka dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif kepada peserta didik dalam proses belajarnya.

Membangun hubungan yang positif: Komunikasi yang terbuka dan positif dapat membangun hubungan yang kuat antara pendidik dan orang tua, yang bermanfaat bagi peserta didik dan seluruh komunitas sekolah.

8.Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi

Pendidik perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan berbagai platform digital untuk mendukung pembelajaran peserta didik, seperti LMS (Learning Management System), aplikasi edukasi, dan media sosial.

Hal yang relevan dalam Penggunaan Teknologi :

Pembelajaran berbasis proyek: Peserta didik dapat menggunakan teknologi untuk melakukan riset, berkomunikasi dengan tim mereka, dan mempresentasikan hasil proyek mereka.

Pembelajaran berbasis masalah: Peserta didik dapat menggunakan teknologi untuk mencari informasi dan solusi untuk masalah yang mereka pelajari.

Pembelajaran kolaboratif: Peserta didik dapat menggunakan teknologi untuk bekerja sama dengan teman dalam mengerjakan tugas atau proyek.

Pembelajaran individual: Peserta didik dapat menggunakan teknologi untuk belajar secara individual sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar peserta didik masing-masing.

Artinya Beradaptasi dengan teknologi dalam Kurikulum Merdeka merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh pendidik. Dengan beradaptasi dengan teknologi, pendidik dapat membuka peluang pembelajaran yang inovatif dan membantu peserta didik mencapai potensi terbaik.

Salam Marlo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun