Dunia pendidikan tidak pernah berhenti berputar seiring dengan kemajuan zaman dan tuntutan global, begitu pula dengan peran guru. Kini, guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan adaptif dalam menghadapi perubahan zaman. Mari kita bandingkan antara guru modern dan guru konvensional, serta bagaimana mereka dapat membentuk lingkungan belajar yang efektif dan tidak membosankan.
Guru Modern
Seiring perkembangan zaman, peran guru juga terus berevolusi. Guru modern tidak lagi sekadar pengajar yang menyampaikan materi secara monoton. Mereka dituntut untuk menjadi sosok yang kreatif, inovatif, dan adaptif untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi peserta didik.Â
berikut adalah ciri-ciri guru modern :
Penanaman Nilai karakter : Guru modern tidak hanya fokus pada transfer ilmu pengetahuan, tapi juga pada penanaman nilai-nilai dan karakter positif pada peserta didik. Mengintegrasikan nilai-nilai seperti sopan santun, sosial, religius, kejujuran, toleransi,  disiplin , kreatif  dalam proses pembelajaran.
Mampu membawa Teknologi ke kelas : Guru modern memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. menggunakan berbagai aplikasi edukasi dan media pembelajaran interaktif untuk membuat proses belajar lebih menarik dan efektif. artinya guru yang bisa bawa teknologi ke kelas akan menjadi daya tarik tersendiri dalam belajar, apabila guru tidak bisa bawa teknologi ke kelas pasti akan ditinggalkan oleh peserta didik yang melek teknologi.
Student Centered Learning: Guru modern menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa didorong untuk aktif bermain peran, Creator ex Nihilo, Â berdiskusi, Critical thinking, problem solving. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menggali pengetahuan dan mengembangkan keterampilan. Dan juga memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menunjukan kepiawaian dalam mengembangkan topik atau materi di kelas dan luar kelas.
learning style: Guru modern memahami gaya belajar yang berbeda-beda pada siswa dan juga  peserta didik sebagai teman belajar di kelas dengan menggunakan metode pembelajaran yang asyik dan menyenangkan untuk mengakomodasi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
Long Life Education : Guru modern menyadari pentingnya belajar sepanjang hayat. Terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat memberikan pengajaran yang relevan dan aktual. pembelajaran sepanjang hayat bukan menjadi titik buta untuk guru, melainkan untuk membuat guru menjadi pembelajar sejati dalam hidup. Oleh sebab itu jadikan  ilmu sebagai pengali bukan penambah artinya seiring dalam belajar guru harus melipatgandakan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Guru Konvensional
Guru konvensional mengacu pada guru yang menggunakan metode pengajaran tradisional dalam kelas.  umumnya  berfokus pada transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik,  dan kurang menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.
Berikut  adalah ciri-ciri guru konvensional :
Penanaman Nilai Karakter : Guru konvensional tidak hanya fokus pada transfer ilmu pengetahuan, tapi juga pada penanaman nilai-nilai dan karakter positif pada peserta didik . Mengintegrasikan nilai-nilai seperti sopan santun, sosial, religius, kejujuran, toleransi,  disiplin , kreatif  dalam proses pembelajaran.
 Disiplin dan monitoring kelas : Menjaga ketertiban di kelas dan mampu menghipnotis peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Membangun keterampilan Interpersonal yang kuat : Â Komunikasi dan hubungan yang kuat dengan peserta didik dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif .
Standarisasi pembelajaran : cenderung mengikuti kurikulum secara ketat, dengan sedikit variasi dalam metode pengajaran. Hal ini mungkin kurang mengakomodir kebutuhan belajar individual siswa.
Fokus pada Hafalan: Pengajaran guru konvensional seringkali berfokus pada hafalan materi pelajaran. Kurang penekanan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.
Sumber Informasi Utama: Guru konvensional berperan sebagai sumber ilmu  utama di kelas. Peserta didik kurang didorong untuk belajar mandiri, kreatif, inovatif,  dan mencari literasi  dari sumber lain.
Metode Tradisional: Guru konvensional umumnya menggunakan metode ceramah dan pencatatan sebagai metode pembelajaran utama. Peserta didik  cenderung berperan pasif sebagai penerima informasi.
Kelebihan dan Kekurangan:
Kedua tipe guru ini memiliki kelebihan dan kekurangan.  Guru modern tidak hanya mampu menciptakan pembelajaran yang dinamis dan sesuai dengan tuntutan  zaman.  Namun,  mereka juga dituntut untuk melek teknologi dan terus belajar hal baru.  Guru konvensional memiliki pengalaman dan penguasaan materi yang baik.  Namun,  metode pengajaran mereka mungkin kurang sesuai dengan gaya belajar peserta didik zaman sekarang.
Kesimpulan:
Dunia pendidikan membutuhkan guru yang adaptif dan inovatif.  Guru modern dan guru konvensional dapat saling belajar dan berkolaborasi . Dengan memadukan pemanfaatan teknologi, pendekatan inovatif, menciptakan lingkungan belajar yang efektif, pengembangan keterampilan, dan penanaman nilai, guru dapat berperan dalam membentuk peserta didik  yang siap menghadapi tantangan global.
Salam Marlo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H