Mohon tunggu...
Marlita Sihombing
Marlita Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nababan

Doakan kerjamu, kerjakan doamu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harap

9 Februari 2021   10:01 Diperbarui: 9 Februari 2021   14:51 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

H A R A P

Oleh: Rut Marlita

Kubuka mataku, melihat rupaku, aku terdiam.

Kubuka telingaku, mendengar mereka, aku bungkam

Kulangkahkan kakiku, berjalan mencari tempat mengadu, tak kudapati

Kugenggam tangan ini, berniat melepas kesalku, masih lekat dalamku

Tak kuasa menghadapi gumulan yang silih berganti, aku, aku sendiri menyalahkan diri ini

Mengapa aku tak mampu?

Aku ini siapa? Aku ini kepunyaan siapa?

Adakah di dunia ini satu pribadi yang melirik aku?

Akankah kuperoleh kerinduan itu?

            Harapku, bayang ini tidak mengekorku

            Harapku, semua ini berlalu

Harapku, aku yang adalah kepunyaan dan Yang empunya aku, tetap satu walau dunia tak ingin         

            Harapku, aku tidak kalah akan situasi ini

            Harapku, aku dapat memenangkan kondisi

            Dan aku yakin, harapku itu adalah ingin Dia yang empunya aku.

Ya, aku adalah si yang berharap, dan aku adalah anak Yang memberi harapan itu. Dan harapan itu pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun