"Nah itu Ayah, sedangkan itu saja yang telah ada hanya berganti nama, tidak sampai pada tujuan kita."
"Proses Karina, kiat juga demikian. Ayah pribadi, menaruh kepercayaan kepada upaya pemerintah ini. Kita sebagai semua elemen, harus patuh kepada kiat di dalam proses itu. Keluar rumah tidak memakai masker, kita yang memaksakan diri untuk masuk ke dalam kerumunan tanpa kesadaran jaga jarak. Upaya dari pemerintah itu tidak akan efektif jika kita tidak patuh, sehingga kita tidak sampai pada tujuan itu." Setelah api dari ranting kayu menyala, Ayah melanjutkannya dengan kayu yang besar.
"Iya Ayah, Karina sendiri patuh dengan protokoler kesehatan kok. Tapi ya itu, tidak cukup satu atau dua orang yang melakukannya."
"Kamu telah mengakuinya, jadi untuk pencapaian tujuan kita bersama ini, ya harus dilakukan bersama juga.
"Bersama itu, maksudnya semua elemen, atau kiat-kiat yang Ayah maksud tadi?"
"PPKM itu tidak akan efektif berjalan kalau tidak dibarengi kesadaran akan kiat-kiat yang lain. Mungkin saja si A keluar menjaga jarak dengan sekitarnya, namun dia tidak memakai masker, ya PPKM itu tidak efektif. Atau, si B yang memakai masker keluar rumah, namun dia tidak menjaga jarak, PPKM itu juga tidak efektif, Karina. Si A dan si B mengatakan bahwa lingkungan yang kami datangi baik-baik saja, kok padahal, hal ini pun tidak menjadi jaminan. Karena, ada saja yang terjangkit tapi tak bergejala.
"Iya Ayah, temanku juga pernah memberitahukan ke aku, bukan hanya orang yang bergejala saja yang terjangkit, tapi kita yang tampaknya baik-baik saja, ada yang terjangkit, kok."
"Nah itu kamu tahu. Oleh karena itu, PPKM sangat perlu dibarengi dengan protokoler kesahatan lainnya. Segala pencapaiannya itu, kita harus setia pada proses, dengan fokus pada kiat-kiat yang ada, Karina." Ayah masuk ke dapur dan mengangkat wadah air itu, meletakkannya ke atas pemasakan tempat api itu menyala.
"Ayah mau ke mana? Oh iya, mengambil wadah airnya, ya. Hihihi" Aku terlalu fokus pada pengajaran Ayah, sampai-sampai lupa tujuanku tadi adalah memasak air.
"Lihat Karina, api ini tidak akan menyala besar jika tanpa dimulai dengan ranting-ranting ini, bukan? Mulailah dari diri kita sendiri, muda tua, kecil besar, perempuan laki-laki, pengangguran pekerja, semua perlu memulainya dengan kiat-kiat itu di dalam prosesnya, satu yang tidak kita nyalakan, tidak akan menyalakan api yang besar. Satu dari upaya pemerintah yang tidak kita indahkan, tidak akan menyampaikan kita pada pencapaian itu, Karina. Kamu mengertikan sekarang, mengapa PPKM tidak berjalan efektif? Jadi, sadarkan diri, lakukan semua kiat, setia pada proses."
"Baik Ayah, Karina semakin memahaminya. Sebelumnya terimakasih sudah mengajarkan Karina menyalakan api sebagai gambaran untuk sebuah pencapaian perlu setia pada proses dengan kepatuhan pada kiat."