Tuhan, aku mulai sadar..
Bahwa aku ini tercipta untuk melakukan apa kehendakMu..
Tapi ya Tuhan, aku hanyalah seorang anak kecil, yang tidak pandai berbicara, yang tidak pandai mengatasi hatiku ya Tuhan, ketika perasaan itu kembali muncul dengan pria lain di hadapnku..
Pernah suatu ketika, hatiku berbicara..
Hatiku mengatakan bahwa aku mencintainya, mencintai orang yang tidak akan pernah bisa jadi milikku..
Aku terus mencari info sebanyak mungkin tentang kamu, mencari foto-fotomu, membicarakanmu kepada temanku bahwa kau itu adalah manusia terindah yang pernah ku temui, mengatakan bahwa kau adalah seorang yang baik hati, ramah terhadap semua orang, kau pintar bermain alat musik, kau jago dalam bidang olahraga. Aku selalu membanggakanmu di depan teman-temanmu.
Sampai suatu ketika, aku mendapat kabar bahwa kau dekat dengan salah seorang temanku. Hatiku tercabik-cabik rasanya. Aku ingin menangis, tapi aku sadar bahwa aku tidak pantas menangis. Aku ingin marah, tapi aku sadar bahwa aku bukan siapa-siapanya kamu.
Akhirnya ku biarkan saja semua berita ini, aku terlihat tegar dihadapan semua teman-temanku, tapi hatiku tidak tegar. Aku terlihat kuat didepan temanku, tapi hatiku tidak kuat. Sungguh Tuhan, aku tak kuasa mendengar, melihat, dan mengetahui ini semua!
Tuhan, apa salahku ya Tuhan? Hingga cobaan yang mengatamku ini terasa begitu menyakitkan? Aku ingin berteriak ya Tuhan! Tapi aku tak kuasa untuk berteriak, aku sadar bahwa aku ini adalah seorang anak kecil, dengan tubuh yang tinggi, tapi memiliki sifat seperti anak kecil.
Tuhan, kuatkan hatiku ya Tuhan..
Aku tahu, hanya kuasaMu lah aku dapat berdiri di sini, melewati semua badai yang menghantam jiwa dan batinku, melewati semua cobaan ini dengan ketabahan yang Engkau berikan padaku, Tuhan.. Andai ya Tuhan, aku bisa memutar waktu, aku ingin kembali ke masa itu ya Tuhan. Ke masa dimana aku sadar, bahwa aku harus melupakan dia, ke masa dimana, bahwa aku harus berhenti mencintai dia, ke masa dimana, bahwa aku tidak akan sakit saat mendengar engkau dekat dengan temanku, ke masa dimana, bahwa dihatiku ini kosong, tanpa ada yang mengisi hatiku. Aku harus berhenti mencintaimu walau hatiku terus mencintaimu, aku harus berhenti memikirkanmu walau pikiranku terus memikirkanmu.
Aku harus..
Aku harus bisa..
Membuang rasa sayang ini..
Aku harus bisa..
Bersikap tabah..
Tuhan..
Sadarkanlah aku ya Tuhan..
Supaya aku sadar..
Bahwa dia memang bukan milikku..
Dan tidak akan bisa menjadi milikku selamanya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H