Sepasang bola mata, bisa menjadi pengukur kuat dan lemahmu
Desahan nafasmu tak mampu membohongi segala yang kau rasa
Berat ringan nadamu adalah petunjuk dari perasaanmu
Bahkan bahasa tubuh yang kau anggap biasa, bisa menjadi tak biasa
Baca juga: Puisi untuk Kawan
Aku memperhatikan dengan seksama
Bukan karena aku ahli menerka
Tapi rupa, sikaf, dan nada itu pernah ku rasa
Saat bebanku berat terpikul tanpa ada yang merangkulÂ
"Hempaskan" ... kataku
Tapi kau rupanya menikmati kesengsaraanmu
Duch... harus bagaimana ku paksa kau keluar dari zona burukmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!