emansipasi, justru akan merusak kodrat wanita itu sendiri sebagai wanita. Pada hakikatnya wanita dan laki-laki itu memang sudah di takdirkan berbeda, tetapi faktanya banyak yang justru memaksakan diri untuk sejajar dengan laki-laki. Emansipasi bukan persamaan wanita dan laki-laki dalam segala hal, tetap ada perbedaan dan harus di terima serta di hormati. Kodratnya laki-laki itu adalah menjadi pemimpin dan posisinya lebih tinggi atau di atas, sedangkan wanita harus menerima dirinya di bawah bukan berarti tertindas.Â
Perubahan peradaban modern mampu memberi dampak terhadap prilaku kaum wanita dan cara berintraksi dengan laki-laki. Dampak yang penulis maksud bisa berpengaruh positi dan negatif. Kurang bijaknya wanita memaknai artiSemakin ke sini semakin sumbanglah suara emansipasi, bahkan dalam bidang pekerjaan yang menjadi kekhususan laki-laki. Seperti kepemimpinan dan jabatan pemerintahan, serta peradilan. Padahal jelas-jelas Rasulullah bersabda "Takkan beruntung suatu kaum yang menyerahkan tampuk urusan mereka kepada seorang perempuan" (HR.Bukhari). Adapula ayat dalam Al-Qur'an yaitu (Al-Nisa 34) yang memaknai bahwa "Laki-laki itu pemimpin bagi perempuan"
Bukan berarti memandang rendah wanita dalam hal pikiran, akal, kehormatan dan status dirinya sebagai wanita. Tetapi komposisi wanita itu sudah jelas berbeda dibanding laki-laki. Yang di maksud oleh penulis adalah ego wanita yang lebih besar di banding laki-laki secara umum, kemudian perasaan wanita yang lebih dominan daripada akalnya merupakan satu nilai tambah untuk tugas berat yang disandarkan kepadanya, seperti mengandung, melahirkan, menyusui, mendidik dan mengasuh anak.
Sedangkan laki-laki itu adalah Qowwam yang berarti laki-laki itu adalah leader yang bisa memimpin. Berarti seorang laki-laki harus memahami bagaimana cara memimpin, baik itu memimpin sebuah organisasi atau tim, memimpin keluarga dan bahkan memimpin diri sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Wanita adalah perhiasan dunia, wanita seharusnya di jaga dan di pelihara kehormatannya. Tetapi bukan berarti wanita boleh di sejajarkan dengan laki-laki. Saat ini wanita dalam realita yang diombang ambingkan dengan berbagai aliran pemikiran yang beragam, yang telah menjungkirbalikkan pemaham, dan meredupkan nilai-nilai terpuji hanya karena salah kaprah, salah penempatan dan ambisi sebagian besar wanita untuk menjadi setara dengan laki-laki.
Tetapi perlu di ingat, bahwa wanita rata-rata memiliki sifat mulya yang tidak semua laki-laki memilikinya. Dalam hal ini penulis yang juga seorang wanita percaya bahwa wanita lebih realistis daripada laki-laki. Wanita tidak sungkan mengakui kesalahannya, lebih mudah meminta maaf dan tidak berkeberatan memperbaiki kesalahannya.Â
Wanita harusnya menjadi manusia yang paling berharga dengan agama dan akhlaqnya, tetapi wanita tetap tidak bisa sejajar dengan laki-laki. Wanita yang beriman, yang mengurus keluarganya dengan baik, yang menjaga kehormatannya, yang santun lagi bijaksana adalah wanita yang paling berbahagia. Padamulah terdapat kenikmatan yang melimpah.
Dua Ruh Berpelukan..
Kepada setiap wanita yang hatinya dipenuhi dengan rasa cinta dan kasih sayang...
Untukmu yang berhasrat menjaga dengan tulus syurganya dan agar hidup dengan tenang
Benahi hati dan pribadimu untuk tak terkurung dalam emosi  yang menikammu sebab ambisi
Sadari kodratmu menjadi makmum dari imam yang bernama laki-lakiÂ
Menepilah... biarkan mereka merajai dan kau bisa membantu disamping kendali
Harga dirimu bukan menjadi setara atau bahkan bermimpi menjadi pengemudi
Tidak...
Wanita mulya itu bukan ambisi, emosi, mengemudi, tapi justru terkendaliÂ
Wanita hebat itu yang bisa menghargai laki-laki bukan menaklukan laki-laki
Wanita cantik itu yang memiliki hati teduh dan menenangkan bagi siapa saja di dunia ini
Untuk setiap laki-laki yang merana karena kealfaan wanita
Yang kemudinya di kendalikan wanita
Yang haknya direbut, kewajibannya di perkosa, kepercayaannya di bantai
Perjuangkan diri menjadi laki-laki yang memilik harga diri
Kehormatan adalah mahkota yang harus diperjuangkan
Tapi bukan berarti wanita harus di atas segalanya walau kau membutuhkanÂ
Wanita dan laki-laki adalah pasangan sejoli
Bercinta dengan api asmara dalam buaian syurgawi
Bercerita tentang pagi, siang, sore sampai malam
Begitu seterusnya, namun terkadang menenggelamkan malam
Hingga dingin suasana hati, membuat rumah tak nyaman lagi
Untukmu wanita dan laki-laki
Aku berharap dua ruh berpelukan dalam cinta
Saling menghargai dan menghormati kembali pada kodrat kita...
*
@Lina_Hafs
#Lombok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H