Mohon tunggu...
Lina Hafs
Lina Hafs Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hanya seorang wanita sederhana yang senang menulis walau tak ada yang membaca...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pura-Pura yang Ketahuan Nenek

8 Mei 2023   01:25 Diperbarui: 8 Mei 2023   01:20 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

walau kesempatan ini berada dalam waktu yang sempit

maksud saya...

Kesempatan dalam kesempitan 

Ah, daripada tidak

Ku coba semampuku

Jika sudah berusaha lalu gagal

Itu lain cerita.. 

Horeeeee... saya berhasil membuka lemari nenek. Kemudian langkah awal adalah mengambil songket beliau, menserasikannya dengan kebaya sebagai atasannya, lalu selendang dan tak lupa kipas tangan kesayangan nenek. Pakaian nenek tentunya berantakan, bayangkan saja anak Sd kelas tiga menarik salah satu lipatan isi lemari dengan asal-asalan, sudah pasti berantakanlah. Lalu saya mencocok-cocokannya, bergonta ganti sesuka hati dan hasilnya semua tak pantas. Saya mencoba satu persatu, lalu menggunakan kebaya dan bercermin, ah jelaslah tak pantas, semua serba kebesaran.

Walau tak ada yang pantas, tapi saya merasa puas. Setidaknya songket-songket yang selama ini menghiasi lemari nenek, akhirnya bisa saya coba satu persatu. Setelah puas bercermin, songket dan kebaya saya lipat kemudian mengembalikannya ke dalam lemari, tentunya selendang juga saya masukkan dengan tidak menggulungnya. Karena selendang nenek semua di gulung, sedangkan saya tidak bisa menggulung. 

Ternyata durasi bermain bongkar lemari sudah lumayan lama, tak terasa di masjid sudah selesai sholat. Jamaah sudah keluar dari masjid. Betapa terkejutnya saya saat mendengar suara nenek dan kakek mengucap salam, PANIK dan tentunya TAKUT. Segera saya tutup lemari, lalu bergegas mengambil mukena milik saya yang selalu saya bawa saat menginap di rumah nenek.

Langsung sholat, ceritanya sih shalat ashar, padahal dadaku berdegup kencang, lutut rada lemes, dan saat shalat tidak membaca apa-apa, yang ada dalam pikiran saya saat itu hanyalah jangan sampai ketahuan nenek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun