Mohon tunggu...
Lina Hafs
Lina Hafs Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hanya seorang wanita sederhana yang senang menulis walau tak ada yang membaca...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pura-Pura yang Ketahuan Nenek

8 Mei 2023   01:25 Diperbarui: 8 Mei 2023   01:20 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu kecil, saya senang sekali menginap di rumah nenek. Beliau ibu dari wanita hebat yang melahirkan saya. Usianya sudah lanjut, tapi masih kuat berjalan ke masjid untuk shalat berjamaah setiap waktu.  Kami mengunjungi beliau setiap bulan, karena kami beda daerah domisili. Kami berada di Lombok Timur sedangkan nenek dan kakek di Lombok Tengah. Tapi setiap kali ke rumah nenek, saya selalu merengek untuk di izinkan menginap semalam saja. 

Nenek saya keturunan bangsawan Sasak, di rumah beliau banyak sekali barang-barang bersejarah. Bahkan Furniture di kediaman beliau sebagian besar furniture antik yang langka. Banyak juga kendi-kendi yang terbuat dari kuningan, lalu guci-guci dari keramik yang lukisannya membawa kesan tersendiri, piring-piring era penjajahanpun ada sampai mata uang zaman perang. Ya maklumlah kakek hidup  pada zaman penjajahan di tanah Lombok, beliau juga sering bercerita tentang zaman perang dulu. 

Tapi kali ini, saya ingin bercerita tentang kenakalan saya saat mengobrak abrik isi lemari nenek di saat nenek sedang pergi ke masjid. Lemari beliau di penuhi dengan pakaian adat, songket, batik asli turun temurun (jarik), kebaya-kebaya sampai selendang beraneka warna dan motif. Sebelum bersiap ke masjid, nenek merapikan isi lemarinya. Saya menemani nenek sambil memperhatikan kira-kira yang mana yang akan saya coba nanti. Niat saya membongkar lemari nenek sudah ada dalam hati dan benak saya sejak lemari belum di konci, tak lupa mengawasi di mana nenek akan menyimpan konci lemari beliau. 

Singkat cerita, nenek berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat ashar berjamaah. Saya waktu itu masih duduk di bangku SD kelas 3. Masih senang bermain rumah-rumahan, boneka-bonekayan, main petak umpet dan masih suka menangis histeris hanya karena hal sepele, intinya senang cari gara-gara... Ah sudahlah, itu dulu.

Baru saja nenek keluar beriringan dengan kakek dari gerbang rumah yang bertembok tanah ala-ala zaman jadul, rumah nenek memang rumah tua yang khas dan klasik. Setelah terlihat aman, mulailah saya si cucu cengeng, manja dan suka cari gara-gara   beraksi. Tentunya aksi saya akan menjadi gara-gara berikut setelah gara-gara yang lain sebelumnya. 

Saya mengambil kunci di bawah kasur nenek tepat di bagian bawah bantal, dan langkah selanjutnya mencoba membuka lemari. Koncinya banyak guys, jadi saya harus sabar mencobanya satu demi satu, dan BERHASIL.

Senang donk..pasti

Mulai beraksi, 

Tak perduli apa yang akan terjadi

Ini kesempatan,

kenapa tidak...?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun