Huch panas sekali keluhku sepulang dari pasar tadi pagi, padahal masih pukul 09: 07 menit saya tiba di rumah. Sesampai di rumah, mengganti pakaian dengan baju dinas andalan emak-emak, daster yang cenderung kainnya sejuk dan rada tipis...Ups.Â
Yach gimana lagi, cuaca di daerahku sedang tak bersahabat, tapi ku rasa hawa panas ini merata di seluruh Indonesia. Ada berita yang ku baca bahwa Panas Ekstrem yang melanda Indonesia saat ini adalah efek dari badai El Nino.
Namanya kerren ya "El Nino" tapi fakta dari El Nino tidak sekerren namanya.Â
Lantas apa sih yang di maksud dengan El Nino...?
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.Â
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.Â
Intinya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Nah loo.. hujannya ngumpet dulu kawan, lagi leha-leha nguji kesabaran kita. Tetap sabar yach menghadapi ujian ini.Â
Jangan kebanyakan ngeluh seperti saya tadi pagi, padahal kalau udah dasteran juga lumayan lega sih, ada semilir-semilir angin gitu, hihihi...
El Nino itu sendiri berasal dari bahasa Spanyol, saat El Nino suhu global meningkat sekitar 0,2C. El Nino melepaskan lebih banyak panas ke atmosfer, menciptakan udara yang lebih basah dan lebih hangat, karena air yang lebih hangat menyebar lebih jauh dan tetap lebih dekat dengan permukaan.Â
Pengaruh El Nino terhadap Kehidupan
Tentunya setiap fenomena yang ada kata-kata ekstremnya mempunyai pengaruh pada kehidupan. Tidak hanya berpengaruh kepada manusia, tetapi juga semua mahluk hidup, bahkan bisa jadi benda mati.Â
Peristiwa Panas Ekstrem yang sedang kita hadapi saat ini, berpengaruh terhadap infrastruktur pangan dan energi di seluruh Indonesia bahkan dunia. Begitu juga dengan biota laut. Selama peristiwa El Nino, lebih sedikit air dingin yang naik ke permukaan yang kemudian menjadikan lebih sedikit nutrisi dari dasar laut. Artinya akan semakin sedikit atau berkurang makanan yang tersedia untuk spesies laut, yang tentunya berpengaruh juga pada penghasilan nelayan.Â
Pengaruh El Nino juga terjadi pada para pedagang bakulan di pasar, sebab Panas Ekstrem mengakibatkan kemarau, sehingga berdampak pada tumbuhan. Yang saya maksud adalah buah-buahan dan sayur-sayuran yang biasa di perjual belikan di pasar tradisional, maupun pasar modern. Begitu juga ada kemungkinan terjadinya kelangkaan beras, karena hasil panen yang tidak memadai.Â
Begitu juga dengan hasil laut yang berkurang, dan hewan-hewan ternak yang akan banyak mengalami masalah kesehatan. Sehingga cenderung banyak kematian pada hewan-hewan tersebut, semisal ternak ayam/bebek, ikan, sapi dan kambing.Â
Langkanya air bersih itu sudah pasti terjadi, bayangkan bagaimana gerahnya hati emak-emak saat mau masak tapi sumber air bersih sudah kering, atau saat ingin mandi justru bak mandi masih kosong. Tidak ada yang bisa di salahkan bukan, lagi-lagi harus sabar..
Selain yang saya jabarkan di atas, hutan juga akan mendapat dampak dari Panas Ekstrem ini. Beberapa tahun lalu, Indonesia pernah mengalami hal serupa, dan saya sempat menyaksikan kebakaran hutan yang terjadi di hutan gunung Rinjani. Hal tersebut kemungkinannya akan terulang lagi, kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah Indonesia.Â
Tentunya kekeringan ini akan berpengaruh besar juga pada inflasi Indonesia. Karena dampak-dampak yang terjadi juga berkolerasi terhadap turunnya produksi di karenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan.
Kesehatan menurun saat terjadi Panas Ekstrem..
Kondisi Panas Ektrem pasti di kaitkan dengan kesehatan. Bagaimana tidak, situasi yang tidak biasa akan di hadapi.Â
Kebakaran hutan misalnya, dapat memicu menurunnya kesehatan masyarakat yang menghirup asap dari kebakaran tersebut. Gangguan pernafasan, dehidrasi, bahkan mual dan muntah bisa terjadi terutama pada anak-anak dan lansia.Â
Perubahan iklim mungkin mempunyai dampak penting pada kesehatan manusia, kemungkinan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca di seluruh dunia akan berpengaruh. Peningkatan suhu permukaan laut akan mempengaruhi kekeringan di Indonesia, dan siklus El Nino mempunyai korelasi kuat dengan kasus demam berdarah dan malaria, lantaran curah hujan dan tren suhu tergantung indikator El Nino.Â
Ketika berada di daerah panas, nyamuk akan semakin ganas. Selain itu penularan demam berdarah juga di pengaruhi oleh suhu, yaitu semakin tinggi suhu akan memperpendek hari siklus, artinya frekuensi nyamuk untuk mengisap lebih banyak dan meningkatkan kemampuan penularan.
Duch... kok ya ngeri-ngeri gimana baca tulisan sendiri. Semoga saja kita semua terlindung dari semua marabahaya. Terutama yang saat ini sedang kita hadapi bersama. Nyamuk-nyamuk udah pada keroyokan aja masuk rumah, khawatir dengan anak-anak donk yaa..., Apalagi kalau udah malam gini, serangan mereka merajalela tapi saya tidak mau kalah. Tips memusnahkan nyamuk andalan saya adalah langsung menuju market dan beli racun nyamuk, lebih cepat di semprotin aja biar koit semua, tapi herannya seratus yang mati, datang lagi dua ratus... #kayakpernahngitungaja.Â
Tips tambahan, walau udah di semprot racun nyamuk, siapkan juga racun nyamuk bakar. asap ngumpel-ngumpel bikin sesak dah di dalam kamar. Karena tidak tahan dengan asap racun nyamuk saya buka pintu lebar-lebar dan buka gorden, suami saya bilang "sama aja bo'ong" Ah drama si nyamuk nackal bikin tidur tidak nyenyak. Rupanya serangan nyamuk ini juga di sebabkan oleh efek El Nino. Ah si El... iseng banget sih kehadiranmu, datang tak diundang malah bawa pasukan nyamuk nakal.Â
Udahlah jangan lama-lama yaaa di Indonesia.Â
Salam sabar dari pulau Lombok...
Sehat selalu saudaraku seKompasiana.
@Lina_Hafs
#LombokÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H