Mohon tunggu...
Marlina Catur
Marlina Catur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Anak dan Acara Televisi

4 Januari 2017   10:06 Diperbarui: 4 Januari 2017   10:24 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/01/kids-watch-tv-706.jpg

Seiring berkembangnya zaman, televisi menjadi salah satu media massa yang paling populer di masyarakat. Media televisi tidak lagi mengenal batasan usia, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi dari seseorang. Melalui media televisi, masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi, pendidikan dan hiburan yang ditawarkan, terbukti dengan semakin banyaknya program televisi yang disajikan.

Saat ini, berbagai stasiun televisi berlomba-lomba dalam menciptakan program-program yang menarik bagi para pemirsanya. Selain itu, stasiun televisi juga bersaing untuk mendapatkan rating yang tinggi. Apabila sudah seperti ini, berarti stasiun televisi tersebut sudah menjadi alat untuk mencari keuntungan. Inilah yang terkadang membuat stasiun televisi kurang memperhatikan konten dari program yang ditayangkan.

Keadaan di atas menyebabkan stasiun televisi menayangkan program-program yang kurang mendidik bahkan dapat merusak moral dan mental terlebih bagi anak-anak. Ditambah  banyaknya program acara yang salah sasaran seperti yang seharusnya disajikan untuk kalangan dewasa malah ditonton oleh anak-anak.  Anak-anak yang menonton tanpa adanya pengawasan dan bimbingan orang tua cenderung mencontoh apa yang ia saksikan tanpa menelaah terlebih dahulu. Kasus-kasus seperti kekerasan antar anak, tawuran bahkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak merupakan dampak yang dapat ditimbulkan dari acara-acara yang ada di televisi. Selain itu, stasiun televisi banyak menayangkan acara-acara unggulannya di jam-jam produktif atau sekitar pukul 19.00-22.00 yang mana jam tersebut merupakan jam belajar bagi anak. Hal ini menyebabkan anak-anak lebih memilih menonton televisi dari pada belajar sehingga mengurangi semangatnya dalam pendidikan.

Untuk itu, orang tua dianjurkan untuk selalu mendampingi anak-anaknya saat menonton televisi sembari memberitahu apa yang pantas untuk dicontoh dan apa yang harus dihindari. Selain itu juga mengatur jadwal anak kapan dia diperbolehkan menonton televisi dan kapan saatnya dia belajar. Dan tips yang terakhir adalah lebih meningkatkan peran keluarga seperti menciptakan suasana yang hangat dengan berlibur atau hanya sekedar bercengkrama sehingga anak tidak terlalu sering menonton televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun