Mohon tunggu...
Marlina Bayakmiko Septiansyah
Marlina Bayakmiko Septiansyah Mohon Tunggu... -

Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan dari orang lain hanya sementara. Pemahaman dan penerimaan yang tulus dari kejadian menyakitkan itulah yang abadi. (Rembulan Tenggelam di Wajahmu) Mahasiswa UIN Jogja Angkatan 2015 Prodi Ilmu Komunikasi yang sedang belajar menulis.. (:

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Apa Itu Francophone

12 Oktober 2015   22:04 Diperbarui: 12 Oktober 2015   22:08 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, tanggal 12 Oktober 2015 di adakan seminar yang di selenggarakan oleh Program Studi Sastra Perancis Universitas Gajah Mada. Kalo udah di selenggarakan Mahasiswa Sastra Perancis, pasti seminarnya berbau Perancis gitu deh. That’s right, seminarnya itu berjudul “Mengenal Apa itu Francophone.” Bahkan seminarnya diadakan di Institut Francais Indonesia atau biasa disingkat IFI-LIP Yogyakarta.

Seminar ini dimulai jam 15.30, acara ini di buka dengan Mini Tresor oleh HMSP UGM yang diadaptasi dari komik berbahasa Prancis yang berjudul Asterix et Obelix. Tresor ini berceritakan tentang Asterix dan Obelix bersama dengan anjing mereka Idefix yang berkelana menyusuri lautan. Ini semua dikarenakan seekor ikan. Ikan yang akan digunakan sebagai bahan untuk membuat ramuan ajaib yang konon adalah sumber kekuatan dan keajaiban dari warga desa Gaule sehingga mereka terkenal akan pertahanan kekuatannya dalam melawan musuh mereka, terkhusus para tentara Yunani.

Namun, saat mereka melaut hal yang tidak diduga terjadi badai besar. Badai itu menyebabkan Asterix dan Obelix bersama Idefix sampai terdampar ke pulau yang belum pernah mereka jajaki dan bertemu dengan orang-orang yang menurut mereka aneh. Asterix, Obelix dan Idefix menemukan hal baru yang mengejutkan bagi mereka. Orang-orang yang menurut mereka aneh itu ternyata menggunakan bahasa yang sama dengan mereka  yaitu bahasa Perancis. Itu adalah cerita singkat Tresor pembuka seminar ini.

Setelah Tresor tersebut barulah acara seminar dimulai dengan mendatangkan dua orang narasumber. Narasumber pertama bernama Christine Moerman (Direktris IFI-LIP) dan yang kedua adalah Suci Lestari Yuana (Dosen Jurusan Hubungan Internasional UGM). Dan di Moderatori oleh Mr. Mark disini sebagai penerjemah dan Mas Arif Bagus (Ketua BEM F.I.B UGM).

Oya, pasti pada bingung kan Francophone itu apa? Francophone itu adalah sejumlah negara yang berbahasa Perancis. Tidak hanya bahasa saja, tetapi juga menyangkut kebudayaan, sosial, politik dan ekonomi yang berbau Perancis. Dan negara-negara Francophone ini masuk kedalam organisasi yang bernama Organisation Internationale de la Francophonie yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1970. Francophonie diciptakan oleh Onesime Redus (1837-1916) yaitu seorang geograph yang ingin menjadikan bahasa Perancis sebagai bahasa internasional.  Di organisasi ini ada 85 Negara yang bergabung, tetapi Indonesia belum termasuk. Karena kebanyakan negara-negara yang tergabung dalam OIF adalah negara bekas jajahan bangsa Perancis.

And, here we go... ternyata bahasa Perancis itu ada pada urutan ke 5 di Dunia setelah Inggris, China, Arab, dan Spanyol. Dan ada sekitar 274 juta orang yang menggunakan bahasa Perancis. Tetapi dari 274 juta orang, ternyata hanya 212 juta orang yang menggunakannya sebagai bahasa sehari-hari. For your information juga nih kompasianer, bahasa perancis ini juga termasuk bahasa yang paling banyak dipelajari nomor 2 setelah bahasa Inggris. Pada tahun 2014 ada sekitar 125 juta orang yang mempelajari bahasa Perancis di Dunia.

Kok bisa ya bahasa Perancis seterkenal itu? Ternyata banyak organisasi kelas dunia yang menggunakan bahasa ini, guys. Salah satunya itu FIFA (karena yang lainnya kurang jelas hehe). Disini juga di paparkan oleh narasumber bahwa bahasa Perancis itu adalah bahasa Diplomasi. Karena banyak juga Bahasa diplomasi di Indonesia yang menggunakan istilah-istilah Perancis. Contohnya saja adalah kata kudeta dan entrepreunership. Selain itu bahasa Perancis juga mengandung unsur-unsur nilai, kedamaian, persatuan, HAM,dll.

Pokoknya bagi kalian yang ga sempet dateng ke seminarnya ga usah berkecil hati, soalnya tanggal 22 oktober nanti ada acara nonton bareng film-film negara franchophone di IFI LIP pada pukul 18.30 atau kalian juga bisa dateng di acara CelaFest pada tanggal 25 Oktober di Plaza Pasar Ngasem Yogyakarta. dan itu semua gratis loh...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun