Ditengah perubahan global yang begitu cepat, Revolusi sosial dan kemajuan teknologi yang terjadi saat initelah mengubah cara masyarakat memandang politik, ekonomi, dan kehidupan sosial. Ideologi  yang sebelumnya menjadi dasar dalam pembentukan kebijakan negara kini dituntut untuk beradaptasi agar tetap relevan dengan dinamika zaman yang terus berkembang.
 Misalnya protes hak perempuan yang terjadi di Timur Tengah, menunjukan betapa pentingnya respons negara terhadap tuntutan sosial yang semakin meningkat. Dalam konteks ini, ideologi negara yang adaptif dan responsif terhadap perubahan sosial akan menjadi kunci bagi kberlangsungan hidup negara di masa depan.Â
Teknologi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan, termasuk cara berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Artifical Intelligence (AI) mempengaruhi struktur sosial dan ekonomi, sehingga negara perlu menyesuaikan ideologinya untuk menghadapi dampak positif dan negatifnya.Â
Kemajuan teknologi khususnya media sosial, mengubah pandangan masyarakat terhadap pemerintah dan ideologi negara. Akan tetapi negara yang gagal mengelola ruang digital bisa kehilangan kontrol. Disisi lain, teknologi dapat memperkuat ideologi negara, namun pengawasan berlebihan dapat berisiko melanggar privasi dan kebabasan sipil, memicu ketegangan sosial.
Untuk menghadapi tantangan globalisasi dan identitas nasional, ideologi negara perlu menyeimbangkan nilai lokal dan global agar tetap relevan di era modern. Ideologi yang mampu beradaptasi dan berkembang akan menjaga kelangsungan dan stabilitas negara. Sebaiknya, negara yang gagal merespons perubahan ini dapat kehilangan relevansi dan menghadapi disintegrasi sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI