kutulis lagi, tapi tanpa air mata lagi
dengan denting yang lirih kali ini
bolehlah sekedar cerita tanpa suara
agar dapat mereka baca
nanti... disana...
seuntai cita-cita mengalung indah di leher cinta
ada deru menggebu di dasar harap
terima saja, setelah sejati kau caci
mimpi, hanya tentang mimpi dan benci
kenapa benci?
telah kubenci sebelum pagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!