Pak Jokowi, saya bukanlah Tim sukses bapak yang turun langsung kejalan bersama ratusan bahkan ribuan massa tuk ikut berkampanye, dan saya juga bukan bagiann dari annggota partai politik yang mengusung bapak, saya hanya rakyat biasa yang melihat semangat serta ketulusan dari seorang yang rela masuk gorong-gorong.
Tapi ketahuilah pak Jokowi, saya menyebarkan visi misi anda saat berkampanye saya menjelaskan target-target anda saat berkampanye, saya ceritakan semuanya kepada keluarga, kepada teman, kepada kerabat, kepada orang yang saya temui di jalan, kepada teman diskusi, kepada tetangga, melalui orang-orang yang saya temui saya mencoba mengajak mereka menaruh harap pada calon pemimpin yang penuh semanngat ketulusan pada waktu itu.
Namun kini mereka-mereka itu balik bertanya kepada saya
“ ada apa dengan Jokowi?”
“Kenapa dengan Jokowi?”
“Apakah ia hanyut dalam kekuasaan?”
“Apakah ia hilang arah dalam kebimbangan?”
“kenapa, kenapa dan kenapa?”
Mereka bertanya seperti itu kepada saya.
Di tengah tengah naik nya harga-harga kebutuhan pokok, kau nai turunkan BBM, mahalnya biaya hidup dinegara yang dulunya disebut Nusantara yang kaya akan sumber daya.
Miris melihatnya, sedih melihatnya, kami lihat di televise, Nenek-nenek dituduh mencuri kayu oleh perhutani dan dipermasalahkan kejalur hukum, seorang Ibu Hamil mencuri untuk biaya persalianan, masih banyak lagi kisah pilu di negeri ini.