Mohon tunggu...
Marla Suryani Lasappe
Marla Suryani Lasappe Mohon Tunggu... Administrasi - suka masak

Saya berbintang Pisces--------------------------------------------------- hobby cooking, travelling------------------------------------------------------- I am a writer, food blogger ----------------------------------------------------- IG: marlasuryani ------------------------------------------------------------------- twitter: marlasuryani@marla-suryani--------------------------------------- http://aksaramarla.wordpress.com https://www.facebook.com/marla.thalib

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Koteka Trip-23 Jelajah Kuliner Cikini Gondangdia

29 Juli 2024   23:52 Diperbarui: 1 Agustus 2024   23:29 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau mendengar kata Cikini Gondangdia, pasti se Indonesia Raya langsung nyanyi deh beramai-ramai " Cikini ke Gondangdia hatiku begini gara-gara dia" :) 

Yes... Cikini dan Gondangdia selain kondang dengan nyanyiannya, kondang juga dengan tempat-tempat bersejarah dan kulinerannya. Dari tempo dulu hingga saat ini, masih bisa kita rasakan. 

Penasaran? Yuk! Ikutin cerita tripku kali ini, Jelajah kuliner Cikini Gondangdia, bersama Koteka, Wisata Kreatif Jakarta dan County Choice. 

Titik temu para peserta di Gedung  Joang 45', Menteng, Jakarta Pusat.

Jam 9.00 pagi, sejumlah 50 orang peserta pemenang giveaway Jelajah Kuliner sudah berkumpul. Seperti biasa seluruh peserta diharuskan registrasi kehadirannya terlebih dahulu, kemudian mendapatkan pembagian minuman Fit Fresh Purify Green. 

Setelah perkenalan dengan para pemandu dari WKJ dan perwakilan  Country Choice, tak lupa abadikan foto bersama. 50 peserta dibagi menjadi 3 group. Kami group dari Kotekasiana dipandu oleh Mutia.

Sebelum trip dimulai, foto dulu kita... dok pribadi
Sebelum trip dimulai, foto dulu kita... dok pribadi
Perjalanan dimulai menuju jalan Cut Meutia, disana terdapat Patung Persahabatan.  Patung tersebut merupakan simbol solidaritas karya Hanung Mahadi, yang mengisahkan figur belasan pemuda yang sedang melihat keberbagai arah dalam derap langkah yang sama. 

Disepanjang jalan Cut Meutia menuju stasiun Gondangdia terdapat banyak kuliner yang terkenal, seperti soto Betawi, gado-gado Boplo dll. Ada juga tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Cut Meutia, oiya ternyata  asal usul nama Gondangdia terdapat dalam berbagai versi loh... salahsatunya berasal dari nama pohon Gondang (sejenis pohon beringin) yang tumbuh pada tanah basah atau berair. 

Tak terasa kami sudah sampai di toko Roti Lauw, yg letaknya persis diseberang stasiun Gondangdia.
Setelah menikmati roti Lauw yang padat dan mengenyangkan, kami lanjutkan masuk kedalam pasar Gondangdia,  yang lokasinya persis  disebelah  toko roti Lauw. 

dok pribadi
dok pribadi

Kami langsung menuju toko jamu Warisan. Setelah icip2 jamu kunyit asam buatan bu Rini, kami lanjutkan ke toko kopi. 

Jamu Warisan.. dok pribadi
Jamu Warisan.. dok pribadi

Nama tokonya Kopi Luwak, yang semula bernama toko kopi Kenari. Pak Luardi sang pemilik Toko bercerita, kalau toko kopi ini sempat terkena musibah kebakaran tahun 2012, untungnya mesin penggiling kopi warisan ayahnya yang berusia 54 tahun, bisa terselamatkan berkat bantuan  warga sekitarnya. Setelah mendengarkan berbagi cerita dari asal-muasal  ayahnya berada di Indonesia, Jakarta, berdagang hingga memiliki toko kopi. Akhirnya kami pamit untuk melanjutkan ke destinasi selanjutnya, tapi sebelum itu pak Luardi  ternyata, sudah menggiling kopi Robusta Lampung yang terkenal dikalangan penikmat kopi.  Kemudian beliau membagikan kepada kami masing-masing satu bungkus, sebagai buah tangan.

Toko Kopi Luwak, dok pribdi
Toko Kopi Luwak, dok pribdi
Sehabis dari toko kopi Luwak, kami melanjutkan perjalanan kembali ke Cikini, sambil menyusuri pertokoan sepanjang jalan, terdapat  kantor pos lama, dan banyak lagi tempat kulineran yg bisa disinggahi. 


Akhirnya sampai lah kami di hotel Cikini, dan langsung menuju counter  Es Krim Tjanang, 

Menikmati Es krim Tjanang.. dok pribadi
Menikmati Es krim Tjanang.. dok pribadi

istirahat sejenak dan menikmati manisnya es krim Tjanang yang legendaris.  Konon katanya rasa dan tekstur es krimnya tidak berubah sejak tahun 1951. Pilihan Saya tertuju ke es krim rasa Kopyor, yang merupakan salah satu  favorit pelanggan sejak dahulu, termasuk presiden pertama Indonesia, bapak Ir. Soekarno. 

Cukup sekian cerita walking trip jelajah kuliner Cikini Gondangdia. Jika ada salah penulisan. Mohon dimaafkan ya.... :) 

See yau on the next trip😍

Pamulang, 29 Juli 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun