Kalau mendengar kata Cikini Gondangdia, pasti se Indonesia Raya langsung nyanyi deh beramai-ramai " Cikini ke Gondangdia hatiku begini gara-gara dia" :)Â
Yes... Cikini dan Gondangdia selain kondang dengan nyanyiannya, kondang juga dengan tempat-tempat bersejarah dan kulinerannya. Dari tempo dulu hingga saat ini, masih bisa kita rasakan.Â
Penasaran? Yuk! Ikutin cerita tripku kali ini, Jelajah kuliner Cikini Gondangdia, bersama Koteka, Wisata Kreatif Jakarta dan County Choice.Â
Titik temu para peserta di Gedung  Joang 45', Menteng, Jakarta Pusat.
Jam 9.00 pagi, sejumlah 50 orang peserta pemenang giveaway Jelajah Kuliner sudah berkumpul. Seperti biasa seluruh peserta diharuskan registrasi kehadirannya terlebih dahulu, kemudian mendapatkan pembagian minuman Fit Fresh Purify Green.Â
Setelah perkenalan dengan para pemandu dari WKJ dan perwakilan  Country Choice, tak lupa abadikan foto bersama. 50 peserta dibagi menjadi 3 group. Kami group dari Kotekasiana dipandu oleh Mutia.
Perjalanan dimulai menuju jalan Cut Meutia, disana terdapat Patung Persahabatan. Patung tersebut merupakan simbol solidaritas karya Hanung Mahadi, yang mengisahkan figur belasan pemuda yang sedang melihat keberbagai arah dalam derap langkah yang sama.Â
Disepanjang jalan Cut Meutia menuju stasiun Gondangdia terdapat banyak kuliner yang terkenal, seperti soto Betawi, gado-gado Boplo dll. Ada juga tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Cut Meutia, oiya ternyata asal usul nama Gondangdia terdapat dalam berbagai versi loh... salahsatunya berasal dari nama pohon Gondang (sejenis pohon beringin) yang tumbuh pada tanah basah atau berair.Â
Tak terasa kami sudah sampai di toko Roti Lauw, yg letaknya persis diseberang stasiun Gondangdia.
Setelah menikmati roti Lauw yang padat dan mengenyangkan, kami lanjutkan masuk kedalam pasar Gondangdia,  yang lokasinya persis  disebelah  toko roti Lauw.Â