Â
Hi semua, kali ini saya mau berbagi cerita  keseruan walking trip bersama teman-teman kompasianer dalam acara Kotekatrip dengan pemandu wisatanya mbak Ira Lathief dari Wisata Kreatif Jakarta.
Berawal dari keinginan mbak Gana Stegmann sekertaris Koteka yang berdomisili di Jerman. Beliau ingin melihat kota-kota tua yang ada di Indonesia seperti kota-kota tua yang ada di Jerman, ditata dengan baik, ada sponsor dari pemerintah dan selalu dikunjungi oleh turis lokal dan turis mancanegara. Dan gayungpun bersambut. Dengan menggandeng mbak Ira, Kotekatrip Kota Tua akhirnya terwujud.
Perjalanan dimulai dari Museum Sejarah Jakarta Yang mana sebelum resmi menjadi museum ternyata, adalah Gedung Balaikota/ Kantor Gubernur Jenderal.Â
Berhubung jam operasionalnya sudah tutup, untuk memasuki area halaman/taman dalam kami melewati pintu samping. Ditaman dalam museum terdapat penjara bawah tanah yang sempit dan gelap.Â
Sempat merenung sejenak "betapa jahatnya kompeni itu, ruang penjara yang sempit dihuni tahanan sekitar lima puluhan orang merangkap kloset pula!" maka lengkaplah penderitaan mereka.Â
Masih ditaman dalam, terdapat kantin yang menjual aneka jajanan khas betawi salah satunya minuman Es Selendang Mayang.Â
Es Selendang Mayang bahan dasarnya terbuat dari tepung sagu aren mirip kue lapis atau puding yang diberi pewarna merah dan hijau, dipotong persegi disajikan bersama santan, sirup dan es batu. Sangat cocok sebagai minuman pelepas dahaga. Harganyapun tidak mahal, dengan delapan ribu rupiah bisa menikmati segelas es selendang mayang.Â
Perjalanan selanjutnya menuju " Cafe Jamu Acaraki " yang berada di lorong Kerta Niaga 3. Kafe Jamu  yang bernuansa kekinian bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat kepada kalangan muda dan wisatawan manca negara,  bahwa  minuman tradisional jamu jika dikelolah dan dikemas secara higenis tidak kalah dengan minuman-minuman kekinian lainnya.Â