Mohon tunggu...
Markus Fernando Siahaan
Markus Fernando Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Pengelana

Aktualisasi tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu dalam Penjara

27 Januari 2022   15:53 Diperbarui: 27 Januari 2022   15:54 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertemu lagi denganku yang mungkin sudah kau lupakan

Jangan terkejut, sebab aku kembali bukan untuk membuatmu galau atau merana

Aku datang hanya untuk sedikit memberimu notifikasi agak dering tak kian lama terdiam

Baru saja kubaca sepucuk puisi darimu

Namun agaknya aku salah membacanya, sebab mungkin itu bukan untukku

Tapi apa boleh buat, waktu menghantarkanku kesana, dan kini kuputuskan untuk membalasnya

Dulu kuungkapkan rasa yang pada akhirnya kau berkata tunggu

Tunggu untuk sebuah fase waktu yang memang menjadi waktu terbaik menurutmu

Tak apa, sebab cinta adalah kesabaran, dan hatiku pun dengan tabah menunggumu

Waktu berjalan,

Dalam diam aku menunggu agar kau sekiranya tak terganggu olehku

Ya memang jarak memisahkan, namun aku merasa mengganggumu bukanlah suatu pilihan

Hingga akhirnya kau memberi pesan bahwa rasa itu pada hakikatnya tidak ada

Berat untuk menerima, namun lagi dan lagi atas dasar kasih kurelakan kau pergi

Pergi jauh dengan berbagai pilihan yang sunggu jauh dari pada pribadiku sendiri

Selamat,

Selamat karena sekarang kau tak lagi dikejar oleh waktu yang hendak mempersatukan kita

Kini kita bertemu dalam sebuah lokus dimana mimpi ingin kita raih

Bersama namun tidak untuk bersama

Sulit untuk dijelaskan karena situasi memaksa kita untuk selalu bertatapan

Tak apa, lagi dan lagi jangan risau dan khawatir

Jika memang kau ingin bersama mereka aku akan memandangmu dari kejauhan

Namun sekiranya ada kesempatan bagiku menggenggam tanganmu erat

Jangan biarkan tawa mereka memisahkan kita

Dariku,

Untukmu,

Sekarang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun