Bertemu lagi denganku yang mungkin sudah kau lupakan
Jangan terkejut, sebab aku kembali bukan untuk membuatmu galau atau merana
Aku datang hanya untuk sedikit memberimu notifikasi agak dering tak kian lama terdiam
Baru saja kubaca sepucuk puisi darimu
Namun agaknya aku salah membacanya, sebab mungkin itu bukan untukku
Tapi apa boleh buat, waktu menghantarkanku kesana, dan kini kuputuskan untuk membalasnya
Dulu kuungkapkan rasa yang pada akhirnya kau berkata tunggu
Tunggu untuk sebuah fase waktu yang memang menjadi waktu terbaik menurutmu
Tak apa, sebab cinta adalah kesabaran, dan hatiku pun dengan tabah menunggumu
Waktu berjalan,
Dalam diam aku menunggu agar kau sekiranya tak terganggu olehku
Ya memang jarak memisahkan, namun aku merasa mengganggumu bukanlah suatu pilihan
Hingga akhirnya kau memberi pesan bahwa rasa itu pada hakikatnya tidak ada
Berat untuk menerima, namun lagi dan lagi atas dasar kasih kurelakan kau pergi
Pergi jauh dengan berbagai pilihan yang sunggu jauh dari pada pribadiku sendiri
Selamat,
Selamat karena sekarang kau tak lagi dikejar oleh waktu yang hendak mempersatukan kita
Kini kita bertemu dalam sebuah lokus dimana mimpi ingin kita raih
Bersama namun tidak untuk bersama
Sulit untuk dijelaskan karena situasi memaksa kita untuk selalu bertatapan
Tak apa, lagi dan lagi jangan risau dan khawatir
Jika memang kau ingin bersama mereka aku akan memandangmu dari kejauhan
Namun sekiranya ada kesempatan bagiku menggenggam tanganmu erat
Jangan biarkan tawa mereka memisahkan kita
Dariku,
Untukmu,
Sekarang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H