Mohon tunggu...
Markus Fernando Siahaan
Markus Fernando Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Pengelana

Aktualisasi tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ujung Malam Waisak, Gerhana Bulan Jawaban Doa

26 Mei 2021   23:25 Diperbarui: 26 Mei 2021   23:36 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?q=gambar+gerhana+bulan+bersama+waisak&safe=strict&sxsrf=ALeKk02aO5litHOgttVN0aaMDv5-k3_Y9Q:1622046068011&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwizoMW94OfwAhVvIbcAHTJhBLoQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=625#imgrc=yFsS00YSfuXjfM

Oleh: Markus Fernando Siahaan

Visakah Puja telah tiba

Umat Buddha berhari raya

Pangeran Siddhartha sudah lahir

Kini sempurna menjadi Buddha

        Tidak lupa kami teringat akan dia

        Buddha Gautama yang telah wafat dari bumi

        Meratap nasib yang tak menyurutkan iman

        Tetap teguh dalam puji dan puja

Purnama Sidhi di bulan Vaisakha

Turut bersama dengan gerhana

Di ujung malam perayaan ini

Hadir bersama menjadi jawaban atas doa

        Tidak begitu banyak harapan kupanjatkan

        Sebab kulihat tanggal merah semerah zona Covid-19

        Seluruh umat sujud menyembah

        Memohon pandemic segera tersudah

Gerhana memantulkan cahayanya

Cahaya yang membakar habis segala virus dan wabah

Ku tahu ini tidak mudah

Namun ku yakin ini tidak sekedar mimpi

        Borobudur menjadi saksi keajaiban

        Berdiri kokoh dalam satu malam yang gelap

        Ritual suci yang kini berakhir dalam malam yang terang

        Menjadi awal keajaiban baru di tahun ini

Lilin indah dalam lentera

Memberi kehangatan kalahkan angin berhembus tenang

Kerasnya paraffin memang akan meleleh

Namun tidak atas semangat dan juang

        Lelah ini akan terbayar pasti

        Semua ini akan berakhir

        Cahaya sementara di malam ini

        Ku Yakin esok akan menjadi cahaya kemenangan

Mari rayakan bersama

Mungkin tidak dengan bergandeng tangan

Hati yang satu menjadi kebanggaan

Dalam Bhinneka kita jaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun