Mohon tunggu...
Markus Fernando Siahaan
Markus Fernando Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Pengelana

Aktualisasi tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meminta dan Menerima Kenyataan

15 Mei 2021   19:47 Diperbarui: 15 Mei 2021   19:48 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah kisah hidup untuk mereka

15 Mei 2021,

Sebuah pertemuan dengan seorang anak

Duduk dibangku meratapi ketidakpastian

Mereka berkata ini cita-cita

Dia berkata aku hanya boneka

            Berawal, dimana pendidikan adalah sebuah kewajiban

            Muncul cita yang menghiasi alam angan dan cakrawala pikiran

            Berharap yang dilakukan adalah yang terbaik

            Namun, semua sirna oleh gunting yang memutus harapan

Tidak mampu berdiri sendiri, mengharuskan ia bersandar kini

Mengikuti alur kehidupan bagaikan air mengalir

Orangtua yang sangat dicintai tak dapat tuk disanggah

Harap yang beradu membuat hati kian merana

            Meminta dan menerima adalah dua fase yang sejalan

            Mereka yang meminta dan kini aku yang menerima

            Menerima sembari perlahan membunuh sebuah cita yang ku damba

            Kuyakin ini yang terbaik, kucoba jalani dengan tabah

Oh ibu dan ayah selamat dan sukses

Kini anak yang kau banggakan berada di kursi yang kau impikan

Mungkin hati dan pikirannya belum sejalan

Namun percalah, doamu teramat kuat untuk mengikatnya seraya bertahan

            Sungguh malang nasib si anak manis

            Kerelaan untuk hidup dalam hidup mereka mendekat pilu jadi senyum

            Terpesona akan ketulusannya

            Semoga Yang Kuasa menyertainya

Bertahanlah sobat

Dirimu luar biasa

Tak kan ditemukan yang lebih daripa damu

Cintai posisimu, dan cinta akan tumbuh dalam hidupmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun