Oleh: Markus Fernando Siahaan
Permulaan kisah ini
Dimulai dari pembuahan hingga kematian
Terbentuk dari sel hingga individu
Tidak ada yang sama, berbeda, dan menjalani ceritanya masing-masing
Katanya hidup sementara
Kataku hidup kekal, kekal selama kau masih hidup
Setelah mati? Tentu saja kekal, kekal dalam kematian
Perubahan? Itu juga kekal dan tiada henti
Katanya hidup harus bertanggungjawab
Ya, bertanggungjawab atas orangtua yang memberimu makan dan minum
Bertanggungjawab atas kebutuhanmu bahkan saat kau tidak membutuhkan itu
Bertanggungjawab atas semua yang kau anggap benar namun nyatanya salah
Katanya hidup harus dinikmati
Ya, dinikmati dengan tetap berjalan dalam tanggung jawab
Tubuhmu bukan mesin yang kau Romusha
Nikmati hidupmu selagi kau hidup
Katanya hidup ada batasnya
Ya, batas untuk menyombongkan diri yang tidak ada apa-apanya
Batas untuk merendahkan diri hingga lupa bersyukur demi mendapat rasa iba
Batas untuk berbohong pada orangtua yang kadang kala berbohong hanya untuk kepentinganmu sendiri
Katanya hidup itu penderitaan
Ya, penderitaan jika tidak mampu memberdayakan apa yang ada dalam genggaman
Penderitaan saat hanya tahu menikmati hingga lupa mengikhtiarkan
Penderitaan disaat kita hanya merasa benar dan tidak mau menerima sanggahan orang lain
Katanya hidup itu mahal
Ya, mahal disaat kau tahu harus membeli yang dibutuhkan bukan yang diinginkan
Mahal disaat kau mampu menyesuaikan susah dan senang
Mahal disaat kau memiliki mimpi dan tak pernah berhenti untuk menggapainya
Katanya hidup itu sulit dimengerti
Ya, sulit dimengerti disaat kau hanya tahu bertanya hingga tak tahu menjawab pertanyaan
Sulit dimengerti disaat kau tidak pernah melihat orang dengan derajat yang lebih rendah darimu
Sulit dimengerti disaat kau hanya tahu meminta tanpa mau memberi
Katanya hidup itu harus diperjuangkan
Kataku hidup kita sudah merdeka
Lakukan apa yang benar menurutmu dan kepercayaanmu
Dan jangan pernah berhenti dengan alasan sudah cukup
Hidup itu takdir
Malas itu pilihan
Terpanggil itu berkat
Melayani dengan tulus itu kewajiban
Hidupi hidupmu supaya lebih hidup sebelum hidup orang lain membunuh hidupmu
Salam kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H